Showing posts with label tokoh. Show all posts
Showing posts with label tokoh. Show all posts

Saturday 22 September 2012

Khalil Gibran – The History

|0 comments

gibranMungkin banyak orang pernah denger tentang karya-karya Khalil Gibran.. but, how about his history ? nggak banyak orang yang tau.. maka, aku coba uraikan sejarah singkat tentang penyair besar ini.. yang aku rangkum dari berbagai sumber.
Khalil Gibran lahir pada tanggal 6 January 1883, di daerah pegunungan di Lebanon Utara. Ibunya, Kamila Rahmeh berusia 30 tahun ketika melahirkan Khalil Gibran. Gibran lahir dari suami ibunya yang ke tiga – yang jarang mempedulikan nasib keluarga Gibran. Gibran memiliki 1 kakak tiri bernama Peter, dan dua adik perempuan bernama Mariana dan Sultana. Ibu Khalil Gibran berasal dari latar belakang religius yang tidak berpendidikan.
Gibran tumbuh sebagai anak yang pendiam dan perenung. Semenjak kecil, Gibran sangat suka mengamati air terjun bertingkat, tebing-tebing, dan pohon-pohon Cedar. Kelak, simbol-simbol alam ini akan menjadi sumber inspirasi bagi lukisan dan tulisan-tulisannya.
Gibran memang berasal dari keluarga kampung biasa, sehingga Gibran tidak bisa menerima pendidikan formal seperti layaknya keluarga bangsawan. Sebaliknya – karena berasal dari keluarga religius, pendidikan yang diterima Gibran hanya tentang Alkitab (Injil) bersamaan dengan pelajaran Bahasa Siria dan Arab. Pendidikan ini ia dapatkan dari seorang pastor yang secara rutin mengunjungi desanya. Untuk membuka wawasan Gibran, sang pastor mengajari dia membaca dan dan menulis, yang perlahan-lahan membuka pemikiran Gibran akan sejarah, ilmu pengetahuan, dan bahasa.
Pada usia delapan tahun, Ayah Gibran dituduh melakukan penggelapan pajak. Maka Ayah Gibran ditangkap, seluruh harta dan kekayaannya pun turut disita negara. Akibatnya, Gibran dan keluarganya menjadi tunawisma. Ibu Gibran memutuskan untuk berimigrasi ke Amerika untuk mencari kehidupan yang lebih baik – mengikuti paman Gibran yang sudah terlebih dulu pindah ke sana. Gibran dan keluarganya berangkat berlayar menuju New York, Amerika pada tanggal 25 Juni 1895. Sedangkan ayahnya tetap tinggal di Libanon.
Pada usia sepuluh tahun, Gibran pernah jatuh dari tebing. Untuk mengobati tulang bahunya yang retak, keluarganya membuatkan semacam salib untuk diikatkan dibahunya (sebagai penopang) selama 40 hari lamanya. Peristiwa ini mengingatkan Gibran akan pengembaraan dan puasa Yesus di padang gurun selama 40 hari. Kelak, ingatan ini jugalah yang berperan penting dalam karya-karya sastranya.
Di Amerika, Gibran dan keluarganya tinggal di daerah Boston Selatan, yang kala itu menjadi daerah komunitas Siria di Amerika. Kebuadayaan di daerah itu tidak jauh berbeda dengan budaya di daerah Ibu Gibran, mereka pun kebanyakan menggunakan bahasa Arab, sehingga gampang dimengerti oleh keluarga Gibran. Sebagai kepala keluarga, Ibu Gibran mulai bekerja sebagai pedagang keliling. Pada waktu itu, pedagang keliling adalah sumber pendapatan utama bagi para imigran Siria. Mereka pun kadang mendapatkan stigma yang negatif dari para penduduk Amerika, karena kehidupan Arab yang ‘berbeda’ serta kebiasaan hidup mereka yang cenderung malas.
Gibran mulai masuk sekolah pada tanggal 30 September 1895 – 2 bulan sesudah ia sampai di Amerika. Karena ia seorang imigran dan tidak pernah sekolah sebelumnya, maka Gibran harus mengikuti pendidikan dasar dulu, yaitu pendidikan bahasa Inggris. Saat sekolah, Gibran sangat antusias dengan sketsa dan lukisan seorang gurunya – sebuah hobi yang sudah ia sukai semenjak masa kecilnya di Libanon.
Rasa ingin tau Gibran yang besar akan seni, membuat dia mulai memasuki daerah budaya di Boston, yang begitu memukau dia dengan keramaian dunia teater, Opera, dan galeri seni. Dengan inspirasi seninya yang luar biasa dan lewat lukisan-lukisannya yang artistik, Gibran mendapatkan perhatian dari guru-gurunya di sekolah. Mereka lalu menghubungi Fred Holland Day, seorang seniman dan pencari bakat waktu itu. Melalui Fred Hollan Day inilah yang akhirnya membuka jalan bagi Gibran menuju cita-citanya : filosofis, Novelis, Sastrawan, dan Pujangga.
Karya-karya gibran sangat mempengaruhi kebudayaan modern Amerika hingga tahun 1960-an, pada tahun 1904 Gibran memulai exhibition-nya yang pertama di Boston. Pada tahun 1908 hingga 1910 dia belajar seni pada August Rodin di Paris. Tahun 1912 dia pindah ke New York, tempat dimana dia mengabdikan diri pada karya tulis dan lukisan.
Karya-karya awal Gibran kebanyakan ditulis dalam bahasa Arab, dan baru mulai tahun 1918 dia mulai menulis karya-karyanya dalam bahasa Inggris. Pada tahun 1920 ia mendirikan sebuah kelompok bagi penulis-penulis Arab : Mahgar (al-Mahgar). Anggota-anggota komunitas ini antara lain : Mikha’il Na’ima (1889-1988), Iliya Abu Madi (1889-1957), Nasib Arida (1887-1946), Nadra Haddad (1881-1950), dan Ilyas Abu Sabaka (1903-47).br /br /Gibran meninggal di New York pada tanggal 10 April 1931. Salah satu karya terbesarnya yang cukup terkenal ialah : The Propet (Sang nabi), sebuah buku yang berisi 26 esai puisi, yang sudah diterjemahkan di lebih 20 bahasa. The Prophet (Sang Nabi) mengisahkan tentang seorang nabi yang tinggal di negeri asing selama 12 tahun, yang sedang berada di kapal menuju perjalanan pulang. Di tengah perjalanan itulah sang nabi tersebut di hentikan oleh sekelompok orang, yang ingin diajar tentang misteri-misteri kehidupan.

Barack Obama – The History

|0 comments

obama“Tokoh ini adalah Presiden Amerika Serikat ke-44. Barack menjabat sejak 20 Januari 2009 menggantikan George Walker Bush. Sebelumnya ia merupakan Senator Junior dari Illinois dan kemudian menang dalam Pemilu Presiden 2008 pada 4 November 2008.
“Barack Obama lahir di Honolulu, Hawaii, dari pasangan Barack Hussein Obama, Sr., seorang Kenya – dan Ann Dunham, seorang Amerika Serikat. Keduanya berpisah ketika Obama berusia dua tahun dan akhirnya bercerai. Ayah Obama kembali ke Kenya dan meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun 1982.
“Setelah bercerai, Dunham (Ibu Obama) menikahi Lolo Soetoro, dan keluarganya pindah ke Indonesia tahun 1967. Obama kemudian bersekolah di sekolah lokal di Jakarta hingga ia berusia 10 tahun. Hingga saat ini Obama masih dapat berbicara bahasa Indonesia dengan tingkat dasar.
Obama kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah Punahou sejak kelas lima (1971) hingga lulus SMA pada 1979.Ibu Obama kembali ke Hawaii tahun 1972 selama beberapa tahun dan kemudian kembali ke Indonesia untuk menyelesaikan kerja lapangan untuk disertasi doktoral.
Ibu Obama meninggal karena kanker rahim tahun 1995. Sebagai seorang dewasa, Obama mengakui bahwa ketika SMA ia menggunakan mariyuana, kokain, dan alkohol, yang ia jelaskan pada Forum Sipil Presiden 2008 sebagai kesalahan moralnya yang terbesar.Setelah SMA, Obama pindah ke Los Angeles lalu ia belajar di Perguruan Tinggi Occidental selama dua tahun.
Ia kemudian pindah ke Universitas Columbia di New York City, dan kemudian ia lulus dalam bidang pengetahuan politik(1983). Setelah empat tahun di New York City, Obama pindah ke Chicago, lalu ia menjabat sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah perkumpulan masyarakat berbasis Katolik di Chicago selama tiga tahun hingga Mei 1988. Selama menjabat sebagai direktur DCP, stafnya bertambah dari satu menjadi tiga belas. Pendapatan per tahunnya meningkat dari $70.000 menjadi $400.000, dengan keberhasilan meliputi membantu membuat program pelatihan kerja, program pelatihan persiapan perguruan tinggi, dan organisasi hak penjual di Altgeld Gardens, Chicago.
Obama masuk Sekolah Hukum Universitas Harvard pada 1988. Pada akhir tahun pertamanya, ia dipilih sebagai editor Harvard Law Review. Obama bertemu istrinya, Michelle Robinson, bulan Juni 1989 ketika ia bekerja sebagai asosiat musim panas untuk firma hukum Sidley amp; Austin di Chicago.Sebagai penasehat Obama selama tiga bulan di firma itu, Robinson bergabung dengannya dalam kelompok sosial, tapi menolak permintaan awalnya untuk berkencan. Obama lulus dengan magna cum laude Juris Doctor dari Harvard tahun 1991.
Sekolah Hukum Universitas Chicago pernah menyediakan Obama beasiswa dan kantor untuk menulis buku.Untuk bekerja tanpa gangguan, Obama dan istrinya, Michelle, berlibur ke Bali dan ia menulis bukunya selama beberapa bulan. Manuskrip tersebut diterbitkan pada pertengahan 1995 dengan judul Dreams from My Father.
Obama juga pernah dipercayai untuk memimpin Project Vote Illinois mulai April hingga Oktober 1992, dengan registrasi pemilih dengan sepuluh staf dan tujuh ratus sukarelawan; tujuannya berhasil, Ia berhasil mendaftarkan 150.000 dari 400.000 orang Afrika-Amerika di negara bagian itu, sehingaga Crain’s Chicago Business menempatkan Obama dalam daftar “40 under Forty”di tahun 1993.
Karir emas Obama berawal tahun 1992, Obama mengajar di Sekolah Hukum Universitas Chicago selama dua belas tahun. Tahun 1993, bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill amp; Galland, sebuah firma hukum. Obama juga termasuk anggota pendiri dewan direktur Public Allies tahun 1992. Ia pernah menjabat sebagai dewan direktur Woods Fund of Chicago (1993-2008), dewan direktur The Joyce Foundation (1994-2004), Dewan direktur Chicago Annenberg Challenge (1995-2002), dan ‘beberapa dewan direktur lain’ yaitu di Committee for Civil Rights Under Law, Center for Neighborhood Technology, serta Lugenia Burns Hope Center.
Obama menikah dengan istrinya 3 Oktober 1992.Anak pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun 1998, diikuti oleh anak kedua, Natasha (“Sasha”), tahun 2001.
Obama dipilih sebagai Senat Illinois tahun 1996, menggantikan Alice Palmer. Di jabatan ini Ia mensponsori hukum yang meningkatkan kredit pajak bagi pekerja berpendapatan rendah, menegosiasikan reformasi kesejahteraan, dan mempromosikan peningkatan subsidi bagi perawatan anak. Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998, dan lagi tahun 2002. Tahun 2000, ia dikalahkan oleh Bobby Rush.
Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimpinan Komite Kesehatan dan Pelayanan Sipil Senat Illinois. Ia mensponsori dan memimpin pengesahan bipartisan UU untuk memonitor racial profiling (memprofil berdasarkan ras) dengan meminta polisi mencatat ras para tahanan, dan UU tersebut menjadikan Illinois negara bagian pertama yang melakukan perekaman interogasi pembunuhan. Obama mengundurkan diri dari Senat Illinois pada November 2004 setelah pemilihannya menuju Senat AS.
Obama adalah penentang awal kebijakan terhadap Irak oleh administrasi Bush. Tanggal 2 Oktober 2002, saat Presiden George W. Bush dan Kongres menyetujui resolusi bersama yang mencetuskan Perang Irak, Obama menyampaikan kampanye anti-Perang Irak/span pertamanya di Chicago di Federal Plaza. Obama mengadakan kampanye anti-Perang Irak terbesarnya di Chicago di Daley Plaza dan mengatakan pada kerumunan orang bahwa “belum terlambat” untuk menghentikan perang.
Obama disumpah sebagai senator AS pada 4 Januari 2005. Obama adalah Senator Afrika Amerika kelima dalam sejarah AS, dan yang ketiga yang dipilih melalui popular vote. Ia adalah anggota Senat satu-satunya dari Congressional Black Caucus. Congressional Quarterly, sebuah terbitan nonpartisan, menyebutnya sebagai “Demokrat setia” berdasarkan analisis seluruh suara Senat pada 2005-2007, dan National Journal menempatkannya sebagai senator “paling liberal” berdasarkan penelitian terhadap suara yang dipilih selama 2007. Menurut Congress.org Obama adalah Senator terkuat ke-11.
Obama memberikan suaranya untuk Energy Policy Act of 2005 dan mensponsori Secure America and Orderly Immigration Act. Obama mensponsori undang-undang yang meminta pemilik PLTN untuk memperingatkan pihak lokal dan negara bagian mengenai kebocoran radioaktif, tapi UU ini gagal disahkan secara penuh oleh Senat setelah diubah besar-besaran dalam komite.
Bulan Desember 2005, Obama meminta aksi yang lebih keras untuk menentang genosida di Darfur, Sudan. Bulan November 2006, “Obama mengumumkan “penarikan tentara AS dari Irak” dan pembukaan dialog diplomatik dengan Suriah dan Iran.
Bulan Desember 2006, Presiden Bush menandatangani pengesahan Relief, Security, and Democracy Promotion Act untuk Republik Demokratik Kongo, menandakan UU federal pertama yang disahkan dengan Obama sebagai sponsor utama. Obama juga berusaha memperkenalkan Deceptive Practices and Voter Intimidation Prevention Act, sebuah UU yang ditujukan untuk mencegah praktik penipuan dalam pemilihan federal dan Iraq War De-Escalation Act of 2007, tapi tak satupun yang disahkan.
Obama mendorong Demokrat untuk menggaet para evangelis dan kelompok agama lainnya. Bulan Desember 2006, ia bergabung dengan Sen. Sam Brownback (R-KS) pada “Pertemuan Global mengenai AIDS dan Gereja” Bersama dengan Warren dan Brownback, Obama melakukan tes HIV, sebagaimana yang dilakukannya di Kenya kurang dari empat bulan sebelumnya. Ia meminta “orang-orang melakukan hal yang sama” dan tidak malu melakukannya.
Bulan Januari 2007, ia keluar dari komite Lingkungan dan Pekerjaan Umum. Ia menjadi Pimpinan Subkomite Senat untuk Urusan Eropa. Sebagai anggota Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Obama melakukan perjalanan ke luar negeri menuju Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika. “Ia bertemu dengan Mahmoud Abbas sebelum menjadi Presiden Palestina, dan menyampaikan pidato di Universitas Nairobi yang mengkritik korupsi dalam pemerintahan Kenya.b
Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk Presiden Amerika Serikat di depan bangunan Old State Capitol di Springfield, Illinois.Pemilihan tempat pidato ini sangat simbolis karena di tempat itu juga Abraham Lincoln menyampaikan pidato bersejarahnya, “House Divided” tahun 1858. Selama kampanye, Obama mengangkat masalah pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan kesehatan universal.
Dalam pidato Maret 2007 pada American Israel Public Affairs Committee, ia mengatakan bahwa “cara utama untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir adalah melalui pembicaraan dan diplomasi. Hal ini mengindikasikan bahwa Obama akan melakukan “diplomasi presiden langsung” dengan Iran tanpa prasyarat.
Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan pertama 2007, di antaranya sumbangan kurang dari $200, dikelompokkan sebagai “donasi kecil” menurut hukum kampanye, berjumlah $16.4 juta. Angka $58 juta ini mencetak rekor penggalangan dana kampanye presiden pada enam bulan pertama tahun kalender sebelum pemilihan.
Pada Juni 2007, Dengan 8.000 anggota United Church of Christ, Obama meminta pemimpin Kristen berhaluan kanan (fundamentalis) untuk “memahami apa yang memisahkan kita.
“Tanggal 23 Agustus 2008, Obama memilih Senator Joe Biden dari Delaware sebagai wakil presiden. Pada Konvensi Nasional Demokrat di Denver, Colorado. Kemudian, tanggal 28 Agustus, Obama menyampaikan pidato kepada 84.000 pendukung di Denver. Selama berpidato, yang disaksikan sekitar 38 juta orang di seluruh dunia, ia menerima pencalonan oleh partai ini dan memberitahukan tujuan kebijakannya. Terdapat tiga debat presiden antara Obama dan saingannya (McCain) bulan September dan Oktober 2008. Setelah debat, Obama memenangi polling nasional.
Tanggal 2 November 2008, nenek Obama, Madelyn Dunham, meninggal karena kanker pada usia 86 tahun. Obama mengetahui kematian neneknya tanggal 3 November, satu hari sebelum pemilihan.
Tanggal 4 November 2008, Barack Obama mengalahkan John McCain dan menjadi orang Afrika Amerika pertama yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Dalam pidato kemenangannya yang disampaikan di depan ratusan ribu pendukungnya di Taman Grant di Chicago, Obama menyatakan bahwa “perubahan telah tiba di Amerika. Ia juga menjadi Presiden termuda kelima ketika menjabat. Obama disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 pada tanggal 20 Januari 2009. Kode nama Agen Rahasianya yang disetujui adalah “Renegade”.
Obama menyatakan bahwa bila ia terpilih ia akan melakukan pemotongan pengeluaran negara sebanyak puluhan milyar dolar, “menghentikan investasi terhadap sistem pertahanan misil yang “tak terbukti”, tidak “mempersenjatai” angkasa, “pengembangan perlahan Sistem Pertempuran Masa Depan,” dan berusaha menghapus seluruh senjata nuklir.
Obama menyerukan “pengakhiran pembuatan senjata nuklir baru, mengurangi stok nuklir AS, melakukan pelarangan global pada pembuatan bahan misil, dan melakukan negosiasi dengan Rusia untuk membawa misil balistik antarbenua keluar dari status waspada tinggi.
Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya telah berkembang di masa dewasanya. Dalam buku The Audacity of Hope, Obama menulis bahwa “ia tidak dibesarkan dalam keluarga religius.” Ia menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua non-religius yang terpisah dari agama, Dalam buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui bekerja dengan gereja sebagai koordinator masyarakat ketika masih berusia 20 tahunan, ia mulai memahami “kekuatan tradisi religius Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan sosial.”Ia dibaptis di Trinity United Church of Christ.tahun 1988.
Dengan ayah Kenya dan ibu Amerika, kehidupannya di Honolulu dan Jakarta, dan pendidikannya di Ivy League, kehidupan awal Obama sangat berbeda dengan politikus Afrika-Amerika biasa. Mengenai pertanyaan tentang apakah ia “cukup hitam,” Obama menanggapi pada National Association of Black Journalists pada Agustus 2007 bahwa debat ini tidak mengenai penampilan fisiknya atau catatannya mengenai masalah pemilih berkulit hitam. Obama mengatakan bahwa “kami masih terjebak bila Anda berpihak pada orang berkulit putih maka pasti ada yang salah.
“Mengikuti pidato awal John F. Kennedy, Obama menghargai masa mudanya dalam pidato kampanye Oktober 2007: “Saya takkan berada di sini bila, kesempatan tidak diberikan pada generasi yang baru.”Banyak komentator menyebutkan pernyataan internasional Obama sebagai faktor menentukan untuk pandangan publiknya. Tidak hanya beberapa pemungutan suara yang memperlihatkan dukungan kuat kepadanya di negara lain, tapi Obama juga membuat hubungan dengan politisi luar negeri dan pimpinan negara terpilih bahkan sebelum pencalonan presidennya, terutama dengan Perdana Menteri Tony Blair, yang dijumpainya di London pada tahun 2005, dengan pimpinan Partai Demokrat Italia Walter Veltroni, yang mengunjungi kantor Senat Obama tahun 2005, dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang juga mengunjunginya di Washington tahun 2006.

Oprah Winfrey

|0 comments



“Nggak semua orang tak mampu adalah ‘tak mampu’…
oprah“Bermodal keberanian “Menjadi Diri Sendiri”, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara “The Oprah Winfrey Show” telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.
TAHUKAH ANDA?
Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di dilingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras.
“Membaca adalah tirai untuk mengenal dunia” katanya dalam suatu wawancaranya.
Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.
Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.
Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik.
Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!
Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.
Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.
Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. “Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini” ujarnya berharap.
Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!

Abraham Lincoln

|0 comments


lincolnstantonKasihilah musuhmu, dan berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu..
Abraham Lincoln, sebelum menjadi presiden sangat dimusuhi oleh Stanton. Tidak ada sebab yang jelas kenapa Stanton begitu membenci Lincoln. Beberapa orang mengatakan mungkin karena mereka saling bersaing dalam hal politik  dan dalam upaya menarik perhatian publik.
kebencian Stanton ini makin menjadi-jadi saat Abraham Lincoln terpilih menjadi presiden Amerika. Pada awal-awal pemerintahan Lincoln, Stanton menyuarakan suara-suara tidak sedap kepada publik, dengan tujuan menjatuhkan wibawa Lincoln di hadapan rakyatnya.
Sebagai seorang presiden, sebenarnya sangat mudah bagi Lincoln untuk ‘merekayasa’ Stanton agar masuk penjara, atau sekedar  ‘dihilangkan’ tanpa jejak. Tapi apa yang dilakukan Lincoln ? sebuah langkah mengejutkan dilakukan oleh Lincoln. Presiden ini memutuskan untuk mengangkat Stanton menjadi Menteri Pertahanan (Secreatry of War).
“Anda tidak sedang bergurau kan pak ? Stanton itu saingan politik anda, dalam setiap kesempatan ia selalu berusaha untuk menjatuhkan anda !” tanya asisten pribadi Lincoln.
Lincoln dengan tersenyum menjawab, “Saya memilih orang bukan berdasarkan rasa suka atau benci, tetapi lebih karena kemampuan yang ia miliki, Stanton adalah orang yang sangat tepat untuk posisi itu.” Lincoln kemudian melanjutkan, “Dan lagi, dengan menjadikannya kawan, bukankah justru di situ kita telah mengalahkan musuh ?”
Lincoln ternyata tidak salah, Setelah beberapa waktu berlalu Stanton telah menjadi sahabat dekat, sekaligus menteri yang amat setia. Sampai suatu ketika Lincoln mati terbunuh, Stanton-lah yang paling merasa kehilangan, saat itu Stanton bukan hanya kehilangan seorang atasan, kematian Lincoln telah membuat Stanton merasakan kehilangan sosok yang telah ia anggap sebagai sahabat, guru, dan saudara. Komentarnya tentang kematian Lincoln di media,  mengharukan siapa saja yang mendengar atau membacanya.
Permusuhan tidak dapat dilawan dengan permusuhan, kebencian bukan sebuah jawaban yang tepat bagi kebencian. Permusuhan hanya bisa dilawan dengan kasih, sebagaimana kegelapan hanya bisa dilawan dengan terang, dan api hanya bisa dipadamkan dengan air.
- Silahkan klik disini atau disini untuk mengetahui lebih lanjut tentang Abraham Lincoln.
- Silahkan klik disini untuk mengetahui lebih lanjut tentang Edwin M. Stanton.

Pencuri

|0 comments

tuaPada akhir tahun 1980-an di Shanghai, ada seorang yang jahat bernama Lee San. Dia adalah seorang yang cerdas,  tapi sayang, dia menggunakan kecerdasannya itu untuk mencuri. Mencuri adalah nafkah bagi orang ini. Karena kepintarannya, aktivitas ini tidak pernah terungkap oleh pihak berwajib. Dan saat ini, hidup Lee San sudah ‘berkecukupan’ dari penghasilannya mencuri dan berjudi.
Suatu hari, saat dia berkeliling mencari mangsa, Wang Wu ‘teman seperjuangannya’ memberi kabar.
“Aku punya berita besar, sebuah keluarga baru saja mendapatkan santunan beberapa ribu dollar. Dan mereka adalah sepasang kakek-nenek, aku tahu betul dimana rumah mereka.”
“Aha!” Lee San Tertawa, “Sasaran empuk nih..”
“Tetapi anjing mereka besar dan buas.. hati-hati !” Temannya menyahut.
Dengan Pe-De, Lee San menjawab, “Memang Kenapa? anjing hanya hewan bodoh, pasti mudah ditipu! Jangan remehkan kemampuanku.”
Malam itu juga, dengan membawa peralatannya, Lee San langsung menuju rumah sepasang orang tua itu. Ketika tiba di sana, Ia melihat sebuah lampu  minyak besar tergantung tinggi di gerbang rumahnya.
Lee San mulai mengendap-endap didepan gerbang rumah itu. Tiba-tiba terdengar suara anjing menyalak. Lee San dengan sigap melempar sepotong daging ke arah anjing itu. Daging itu sudah dibubuhi banyak ramuan racun mematikan.  Maka mudah ditebak, dalam jangka waktu kurang dari satu menit, anjing itu tergeletak – mati. Lee San pun sekarang dapat dengan leluasa memasuki pekarangan rumah orang tua itu.
Lee San mulai mengendap-endap memasuki pintu samping rumah yang tidak terkunci  lalu menuju kamar tempat uang-uang itu disimpan di bawah bantal. “Ini mudah sekali.” Lee berpikir, “Mereka punya begitu banyak uang, tetapi tidak menyimpannya dalam sebuah kotak brankas.”
Kemudian Lee San mendengar suara-suara dari ruang sebelah. Ternyata, wanita tua pemilik rumah itu sedang bercakap-cakap dengan suaminya. Lee diam di tempatnya dan mendengarkan dengan baik – untuk memastikan kedua orang itu tidak tahu kehadirannya.
“Pak, bukankah lebih baik jika kita menggunakan uang itu untuk menyewa pembantu ? kita sudah tua dan buta, kita butuh orang yang bisa merawat kita.” Wanita tua itu berbicara.
Lee San terkejut. Jika mereka buta, mengapa mereka meletakkan lampu besar di depan pintu gerbang mereka ?
“Oh, ya, sayangku, kamu benar, tetapi dari mana kita bisa mendapatkan uang untuk membayar pembantu ?” jawab si lelaki tua.
“Bukankah kita baru saja mendapatkan beberapa ribu dollar, santunan dari pejabat itu. Mengapa tidak kita gunakan saja ?” sang wanita tua berkata.
“Apa kamu lupa ?  Jawab lelaki tua itu. “Bukankah kita telah memutuskan untuk menyumbangkan uang itu untuk membangun panti asuhan ?”
Mendengar percakapan itu, Lee San merasa tidak nyaman,
“Oh, ya.. betapa pelupanya aku. Lagian kita masih bisa menghemat uang. Dengan tidak membeli minyak untuk lampu depan – dan kita masih bisa menjual anjing kita si Ding-Ding. Anjing itu sudah tua dan mulai senewen.” Kata wanita tua itu.
“Jangan kau lakukan itu !” sergah lelaki tua. “Kita harus menerangi orang-orang yang lewat. Jalan itu gelap, dan orang-orang tidak bisa berjalan dalam gelap. Dan jika si Ding-Ding ada di sini, maka orang-orang tidak perlu khawatir ada penjahat atau pencuri ketika mereka melewati rumah ini.”
“Kamu benar,” kata wanita tua itu “Sayang anak-anak kita sudah mulai jarang ke sini, tapi kita masih bisa bekerja, kita masih memiliki setumpuk kertas untuk dilem dan dijadikan amplop. Lalu kita bisa menjualnya.”
Lee San menyelinap keluar dengan perlahan. Kemudian, sambil duduk di depan gerbang, dia mulai menangis tersedu. Lee San sendiri adalah seorang anak yatim piatu. Dia dulu diasuh oleh seorang ayah tiri yang jahat – dan sebuah keluarga yang hanya memperlakukannya seperti pembantu, Lee akhirnya minggat dan mulai hidup di jalan beberapa tahun lalu.
Pagi berikutnya, ada tiga benda yang ditinggalkan Lee San di depan rumah pasangan orang itu. Seekor anjing herder yang masih kecil dan diikatkannya di tiang dekat pintu rumah, setumpuk uang, dan sebuah brankas besi lengkap dengan kuncinya untuk menyimpan uang.
Semenjak itu, tak ada lagi yang melihat Lee San. Dia lenyap begitu saja. Ada yang mengatakan kalau ia menjadi biarawan, dan ada pula yang mengatakan bahwa dia sudah menjadi pengusaha sukses yang sangat dermawan.
Bagaimanapun juga, beberapa tahun sesudah peristiwa itu, mulai berdiri beberapa Panti Asuhan dan Rumah Jompo yang dibangun atas nama Lee San – dan masih berdiri kokoh hingga saat ini di China.

Juara Olimpiade

|0 comments

chrisburkeDengan kepala menunduk, anak muda yang mulai kelelahan itu berkata lirih, “Kau bisa, kau bisa, kau bisa..” Kata-kata ini diucapkan berulang-ulang untuk memberinya tenaga tambahan kepada kedua kakinya yang berderap menyentuh aspal bergantian. Sesaat ia menatap garis finish yang berada beberapa puluh meter di depannya. “Sudah dekat.. ayolah kamu bisa !” katanya pada diri sendiri.
Kilatan-kilatan cahaya dari kamera para wartawan akhirnya menghinggapinya saat Chris Burke memasuki finish. Mikrofon-mikrofon besar segera di arahkan oleh para kuli tinta itu untuk menangkap komentar sang juara baru.
Tapi jangan salah sangka, Chris hanyalah juara ketiga dari lomba lari di olimpiade khusus penderita cacat itu. Dengan tersenyum lebar, Chris merangkul sang juara pertama, seseorang yang memang tidak pernah ia kenal selama ini.
Setelah puas mewawancara juara pertama, wartawan pun segera mengerumuni Chris. Chris pun segera maju menerima salaman para wartawan dengan kegembiraannya yang meluap-luap, “Aku hanya ingin mengatakan betapa bahagianya aku menjadi juara ketiga.” Kata Chris kepada wartawan-wartawan itu.
“Ya.. ceritakan kepada kami” sahut salah seorang wartawan dengan aneh ketika melihat Chris sangat bangga dengan juara ke-tiganya.
“Wow..!” kata Chris. “Terima kasih karena telah mewawancarai aku. Luar Biasa ! Terima kasih, aku sangat bahagia karena dapat berada di sini dan dapat mengakhiri kompetisi ini dengan baik. Aku memang cuma juara ke-tiga, tetapi ini sungguh luar biasa, tidak jelek bukan ?”
Tanpa menunggu jawaban dari wartawan itu, Chris lalu menyodorkan wajahnya ke kamera-kamera video wartawan yang lain agar seluruh dunia dapat melihat kegembiraan yang ia rasakan saat ini.
“Terima kasih kepada semua yang telah mau bergembira dengan melihat peristiwa istimewa ini, mari kita rayakan..” Setelah berkata demikian, Chris lalu berbalik ke arah penonton, untuk menerima pelukan dari orang tua dan para penonton yang lain.
Chris Burke berusia 14 tahun saat itu. Ia adalah salah satu peserta dalam Olimpiade Khusus bagi Para Cacat.
Ups… ada yang lupa kutulis, peserta lomba lari ini cuma tiga orang..
(Diadaptasi dari “Gifts of the Heart”, oleh Bettie B. Youngs)
chris_burkePS.
Chris Burke adalah penderita syndrom down, atau yang biasa disebut dengan Tuna Grahita. Penderita syndrom down biasanya memiliki ciri-ciri fisik yang khas, dan IQ yang tidak lebih dari 75 poin. Chris lahir pada tahun 1975.
Chris Burke akhir-akhir ini dikenal sebagai salah satu aktor serba bisa yang yang cukup kharismatik, salah satu serial televisi yang pernah dibintanginya ialah “Life Goes On”. Acara TV ini pernah mendapatkan rating yang cukup tinggi selama 4 tahun ! Chris juga sering diundang dalam berbagai acara Talk Show di berbagai stasiun TV, dan dunia selalu dibuat heran dengan bagaimana cara dia berbagi semangat kepada orang-orang. Lomba lari di atas adalah awal karir dia, sebuah tempat permulaan dimana dunia mengenal dan ‘banyak belajar’ dari dia.
- Klik disini untuk melihat biografi Chris Burke.
- Klik disini untuk melihat video wawancara motivatif Chris Burke.
- Klik disini untuk melihat Chris Burke nge-band.
- Klik disini untuk mengetahui apakah Syndrom Down itu.

Will you be there?

|0 comments



pianoMalam ini, siaran TV tentang prosesi pemakamannya berjalan begitu khidmat. Satu per satu orang-orang besar itu mulai berbicara dan bernyanyi. Sepinya malam ini memaksaku untuk terus melihat acara itu.. hingga satu lagu dinyanyikan dan.. aku kembali terngiang pada masa dimana lagu itu sering menghiasi telingaku..
Aku dekati piano elektrikku.. satu per satu jemari ini mulai menyentuh tutsnya.. aku sengaja tambah sedikit efek string lirih, agar kakiku juga bisa memainkan sustain dan vibratonya.
Aku coba ikuti irama lagu di tv.. aku sangat heran, ternyata  basic chord-nya cukup mudah.. lagu yang luar biasa ini cuma bermain di D dan Em/D berulang-ulang pada verse, lalu F-Eb-D pada bagian middle; memang pada bagian akhir lagu nanti akan ada sedikit overtune dan perubahan di beberapa sudut chord.. tapi itu masih sangat mudah.
Tak sadar.. bibirku mulai bersenandung lagu yang lebih pantas disebut sebagai sebuah doa ini..
Hold Me, Like The River Jordan
And I Will Then Say To Thee, You Are My Friend
Carry Me, Like You Are My Brother
Love Me, Like A Mother, Will You Be There?
Weary, Tell Me Will You Hold Me
When Wrong, Will You Skold Me
When Lost, Will You Find Me?
But They Told Me, A Man Should Be Faithful
And Walk When Not Able, And Fight Till The End
But I’m Only Human
Middle:
Everyone’s Taking Control Of Me,
Seems That The World’s Got A Role For Me
I’m So Confused Will You Show To Me
You’ll Be There For Me, And Care Enough To Bear Me
Spoke:
In Our Darkest Hour, In My Deepest Despair
Will You Still Care? Will You Be There?
In My Trials, And My Tripulations
Through Our Doubts, And Frustrations
In My Violence, In My Turbulence
Through My Fear, And My Confessions
In My Anguish And My Pain, Through My Joy And My Sorrow
In The Promise Of Another Tomorrow, I’ll Never Let You Part
For You’re Always In My Heart.
(Will you be there by Michael Jackson, on album Dangerous, 1993)
Kalau diterjemahkan mungkin seperti ini:
Mengalirlah seperti sungai Yordan
Lalu katakan padaku, bahwa Engkau sahabatku
Gendonglah aku, seperti seorang kakak
Cintailah aku, seperti seorang Ibu, maukah Engkau melakukannya?
Saat letih, maukah Engkau menuntunku?
Saat salah, maukah Engkau mengingatkanku?
Saat tersesat, maukah Engkau mencariku?
Mereka berkata, seorang lelaki harus berkeyakinan.
yang tetap tetap berjalan walau pincang,
dan terus berjuang hingga titik akhir.
Tapi aku hanya seorang manusia biasa.
Reff:
Semua mulai mengekangku, dunia mulai menekan dan menghukumku,
Dalam kebingungan ini, apakah Engkau mau membuktikan padaku,
bahwa Engkau ada disana untukku? dan mau merawat aku?
Puisi:
Di dalam masa tergelap, di dalam keputusasaan
Apakah Engkau tetap peduli? Apakah Engkau disana?
Saat aku dihakimi dan dituduh,
karena kebodohan dan kebingunganku
saat terjadi kekerasan, saat pergolakan berkecamuk
Dalam ketakutan dan ambisi
Dalam pedih dan sakit, lewat sukacita dan penderitaanku
Suatu saat aku akan berjanji,
bahwa aku tidak akan melepaskan-Mu,
untuk-Mu yang selalu ada di hatiku.
Setiap gading pasti retak, tetapi aku menyebutnya sebagai sebuah kesempurnaan. Sebagai orang musik, aku sangat menghargai karya besar ini, dan juga orang besar dibalik karya ini. Just want to take a bow for Jacko, doesn’t matter who you are, or what u are.. thanks for inspired me..

Terima Kasih

|0 comments

Maria HawkinsMalam itu, sekitar pukul 11.30 malam, seorang wanita negro berdiri di samping mobilnya yang mogok. Waktu itu hujan deras, dan jalan itu sepi sekali. Beberapa kali wanita itu mencoba menumpang 1-2 mobil yang lewat dengan cara melambaikan tangannya, tetapi mobil-mobil itu berlalu begitu saja.
Di tengah keputusasaannya, dia mencoba untuk tegar. Dia kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dinginnya air  yang mengguyuri tubuhnya yang mulai demam tak digubris, ia tetap melangkah.
Tiba-tiba ada pejalan kaki, seorang pria kulit putih berlari mendatanginya. Tanpa mempedulikan konflik kulit hitam dan kulit putih yang sedang berkecamuk, pria kulit putih itu mencoba menawarkan diri untuk menolong si wanita kulit hitam. Saat itu adalah sekitar tahun 1965, dimana ras menjadi materi utama perpecahan di Amerika.
Pria kulit putih itu lalu mencarikan wanita negro itu sebuah taksi, memberinya petunjuk arah ke mana ia harus turun, dan membayar dimuka ongkos taksi itu. Sebelum taksi itu pergi, si pria sempat memberi wanita negro itu kartu namanya, hanya sebagai referensi jika wanita negro itu tersesat atau menemui masalah di jalan.
Seminggu kemudian, pria itu dikejutkan dengan sebuah ketukan keras di pintu. Ternyata, petugas kurir – lengkap dengan mobil pickup-nya telah berhenti di depan rumah. Mobil itu mengangkut TV warna yang besar dan tape stereo. Dua benda yang sangat mewah waktu itu. Di TV warna itu ditempeli secarik tulisan seperti berikut:
Yth. Bp. James,
Terima kasih telah menolong saya malam itu. Pertolongan dan bimbingan bapak waktu itu sangat berarti bagi saya, bukan hanya sekedar melindungi saya dari deras hujan, tetapi juga telah berhasil membangkitkan saya dari keputusasaan.
Karena pertolongan anda, saya bisa menemui suami saya yang sedang kritis di rumah sakit. Jika waktu itu saya terlambat 10 menit saja, maka saya tidak akan pernah berjumpa lagi dengan suami selamanya. Berkat pertolongan bapak, saya bisa melihat dan menemani suami saya di saat-saat terakhirnya.
Semoga Tuhan melindungi dan memberkati Bapak.

Fleming

|0 comments



Alexander Flemingkelemahlembutan itu seperti emas terukir, dalam rangkulan kasih mesra Sang Khalik dan ciptaannya.. mengalirkan keindahan yang tak terucap kata..
(Berbahagialah orang yang lembut hatinya.. karena mereka akan memiliki bumi)
Namanya Fleming, ia adalah seorang petani Skotlandia yang miskin. Pada suatu hari, saat petani itu sedang mengerjakan kebunnya, perlahan-lahan ia mendengar teriakan minta tolong. Sejenak ia berhenti dan mencoba mengamati lagi teriakan itu. Jelas sekarang, teriakan itu berasal dari rawa-rawa di dekat kebunnya. Yup, kebun petani itu memang berada di dekat danau, dimana di pinggir danau tersebut terdapat rawa-rawa yang ditumbuhi lebat dengan berbagai ilalang.
Fleming segera meletakkan peralatannya dan berlari menuju rawa-rawa itu. Dilihatnya seorang anak sedang bergelut dengan api. Mungkin anak itu telah bermain-main dengan bubuk mesiu, yang saat itu bertaburan di tubuhnya. Entah bagaimana bubuk mesiu itu telah terbakar, dan nyala api telah menjilati tubuhnya. Api gemericik yang mulai menyala dikaki itu tentunya menimbulkan efek yang sangat menyakitkan. Jika tidak segera dihentikan, perlahan namun pasti seluruh tubuh anak itu akan terbakar.
Dengan berbagai upaya, akhirnya petani itu dapat mematikan api di kaki anak kecil itu. Setelah membalut luka di kakinya dan memastikan anak itu dapat berjalan lagi, petani itu melepas anak itu pergi. Anak itu juga tidak lupa mengucapkan terima kasih serta menanyakan nama petani tersebut.
Esok paginya, sebuah kereta kuda milik bangsawan datang ke gubug petani itu.  Bangsawan itu mengaku sebagai bapak dari anak yang telah diselamatkan oleh Fleming kemarin.
“Aku ingin memberimu uang, yang mungkin jumlahnya cukup untuk membangun gubugmu hingga menjadi rumah yang layak ditinggali.” Kata bangsawan itu, “Semua ini saya lakukan sebagai tanda terima kasih saya, karena bapak telah menyelamatkan anak saya.”
“Wah.. Pak, maaf!” Jawab petani itu,”Saya tidak bisa menerima pemberian atas setiap pertolongan yang telah saya berikan, saya hanya melakukannya karena itu memang sudah menjadi kewajiban saya..”
Sebelum sempat bangsawan itu menjawab, tiba-tiba seorang anak dengan pakaian compang-camping berlari masuk rumah.
“Apa itu anakmu?” Tanya si bangsawan.
“Ya, pak” petani itu menjawab.
“Bagaimana jika kita buat kesepakatan.” Bangsawan itu berkata, “Ijinkan aku untuk merawat anakmu itu, aku akan memberikannya pendidikan yang baik, di sekolah terkemuka.” Ia melanjutkan, “Ijinkan aku menolong masa depan anakmu, seperti halnya bapak telah menyelamatkan masa depan anak saya, saya percaya anak itu kelak akan tumbuh menjadi orang besar, ia akan mewarisi kelemahlembutan dan hati yang luar biasa seperti bapaknya.”
Petani itu tidak dapat berkata apa-apa selain mengijinkan bangsawan itu membawa anaknya. Sekalipun hidup diantara bangsawan, anak itu juga tetap sesekali pulang untuk menemui ayahnya. Tidak ada kesombongan sama sekali yang tumbuh di hati anak itu.
Sepuluh tahun kemudian, anak ke tiga Fleming tersebut telah lulus dari sebuah sekolah medis di London. Beberapa waktu kemudian, dunia mengenal putra Fleming tersebut sebagai Alexander Fleming, seorang tokoh besar ilmu medis, penemu Penisilin.

Lifes Go On

|0 comments

peng-shulin-youngPeng Shulin, seorang lelaki paruh baya dari Cina itu memegang alat bantunya. Tapak demi tapak kaki besi itu mulai melangkah. Sesekali terlihat ia menyeka keringat. Matanya tetap menghadap ke depan. Senyum lembutnya pun tetap terlintas, bahkan sesekali diselingi dengan tawa. Setiap orang yang berada di dekatnya waktu itu hanya bisa bergumam, “Ia optimis, ia beruntung..”
Ingatannya mulai menerawang pada kejadian lebih dari sepuluh tahun silam itu. Hatinya selalu miris saat di otaknya terbayang bagaimana truk besar itu menggilas habis tubuhnya bagian bawah. ” tetapi, Tuhan menyelamatkan saya!” begitu katanya pada semua orang.
Ia ingat betul bagaimana 20 orang  tenaga ahli itu berjuang menyelamatkan nyawanya. Bukan hanya dokter bedah, ahli syaraf bahkan ahli elektronika dan fisika pun juga dilibatkan dalam proses rekonstruksi tubuhnya.
“Bukan kehebatan kami, tetapi semangatnya yang luar biasa itulah yang justru memotivasi kami untuk memberikan yang terbaik.” Kata seorang tim ahli, “Kami ingat betul, bagaimana jantung itu tetap berdetak kencang pada saat masa-masa kritisnya, detak jantung luar biasa yang membuatnya tetap bertahan hidup, bagaimanapun kondisinya.”
Memang, saat ini tinggi Peng Shulin tinggal 78 cm. Tapi hal itu tidak pernah membuatnya menyerah. Ia tetap berjalan, dan  tetap mengerjakan berbagai kegiatan rutin sehari-hari… “Lifes Go on..” katanya sambil tersenyum.
peng-shulin-1
peng-shulin-2

Tentang Cinta

|0 comments

Tentang cintaCinta? ah.. sebuah hal yang masih gamang bagi aku. Mereka pernah berkata ada tiga spesies cinta yang wajib aku hidupi: cinta pada Tuhan (Agape); cinta pada sahabat, saudara, dan orang tua (philia); dan cinta pada kekasih (eros/amor). Mereka juga bilang, bahwa cinta eros/amor akan menentukan kelangsungan dua spesies cinta yang lain, dengan belajar menghidupi eros/amor – mereka bilang – bisa membuat aku bisa belajar mencintai sahabat, saudara,  orang tua, dan Tuhan.. benarkah?
Hmmm… bagaimanapun aku kadang masih merasa terlalu kerdil untuk itu. Mencintai apa adanya bukan hal gampang. Pada kenyataannya, aku lebih tertarik dan lebih mudah jatuh cinta pada wanita cantik dari pada yang biasa-biasa, sekalipun kadang hati kecil ini berusaha melawan. Bahkan dalam hal-hal sepele pun.. kadang aku masih memperlakukan wanita yang berparas ‘wuah’ dengan lebih baik, dari pada yang tidak. Beberapa kisah sakit di masa lalu pun  sebenarnya telah memberi jawaban betapa cerobohnya aku dalam hal ini.
Mungkin aku harus belajar dari foto-foto ini.. tentang seorang lelaki sempurna yang mau meletakkan hati dan menghabiskan sisa umurnya dengan seorang wanita yang.. maaf.. sangat tidak pantas untuknya. Pun bercerita tentang seorang wanita yang tetap berjuang mencintai hidup sempurnanya yang..  maaf.. sebenarnya ‘tidak mungkin’ bagi dia. Hhh.. tapi inilah cinta, inilah kasih, inilah ketulusan,  ..dan inilah kenyataan.

Prinsip Einstein

|0 comments

Albert EinsteinSiapa yang tak kenal dengan tokoh ini? dia adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas, mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia juga pernah dianugerahi Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1921 – untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Bahkan, hingga saat ini Einstein selalu dijadikan sebagai simbol ‘kecerdasan’ atau ‘kejeniusan’ itu sendiri.
Tetapi  Albert Einstein juga bukan sekedar ilmuwan melulu. Di sisi lain, Einstein sangat ahli memainkan biola. waktu muda, ia sangat terkenal dengan permainan biolanya. Ia sangat mahir memainkan berbagai musik klasik, dari Mozart hingga Beethoven. “Life without playing music is inconceivable for me.” katanya. Bahkan konon, istri keduanya jatuh cinta pada Einstein gara-gara terkesan pada permainan biolanya.
Yup.. Einstein memang seorang penderita disleksia. Tapi justru sindrom inilah yang membuat ia berbeda dengan ilmuwan biasa. Beberapa ahli berpendapat bahwa disleksia-lah yang menyebabkan einstein tumbuh menjadi seseorang yang multitalent dan ‘lain’. Cara pandang, proses berpikir, dan output yang dihasilkan Einstein selalu tidak bisa ditebak, dia bisa menghasilkan sesuatu yang belum pernah terlintas dalam pikiran orang biasa.
Einstein juga seorang filsuf. Beberapa tulisannya mengenai filsafat dan prinsip hidup telah berhasil mencengangkan orang-orang pada jamannya.  Apa saja prinsip-prinsip hidup yang pernah dihasilkan dari otaknya? uraian berikut ini adalah beberapa diantaranya.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pencapaian terbaik bagi seluruh umat manusia, sekalipun cuma dihasilkan oleh beberapa gelintir manusia saja.
Otoritas
Hidup telah membuat saya memiliki otoritas – terhadap hidup saya sendiri.
Kebenaran
Lebih mudah mengatakan kebohongan – daripada mengenali kebenaran.
Kerjasama
Lebih dari seratus kali sehari – saya mengingatkan diri saya, bahwa saya hidup – karena hasil kerja keras orang lain. Baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Maka, saya harus bekerja keras – untuk memberikan sesuatu yang sebanding – dengan yang telah dan yang masih saya terima – hingga hari ini.
Kebijaksanaan
Kebijaksanaan bukan sebuah produk dari sekolah, dibutuhkan waktu seumur hidup untuk mencapai kebijaksanaan.
Kebahagiaan
Seseorang bahagia jika dia bisa hidup pada saat ini. Jika seseorang terlalu banyak berpikir tentang hari esok, maka  dia akan kehilangan kebahagiaannya.
Terkenal
Ketenaran hanya membuat seseorang menjadi semakin bodoh dan bodoh.
Hidup
Hidup itu suci, hidup adalah nilai tertinggi dari semua yang ada.
Kedewasaan
Aku akan disebut dewasa – saat tidak ada orang yang mengingatkan saya -  bahwa saya lupa memakai kaos kaki.
Kehormatan
Bekerja adalah satu-satunya cara untuk membuat seseorang menjadi tidak gila hormat.
Teori Relativitas
Satu jam duduk bersama seorang gadis cantik terasa seperti satu menit, tetapi duduk di atas kompor selama satu menit akan terasa seperti satu jam.
Takut
Ketakutan dan kebodohan biasanya menjadi dasar – atas semua tindakan manusia.
Tujuan
Jangan tentukan tujuan hidup yang simpel dan mudah dicapai. Tetapi tentukan tujuan hidup yang sulit dan tidak masuk akal, agar engkau akan dapat mengupayakan seluruh hidupmu untuk mencapainya.
Rasisme
Satu-satunya cara menangkal rasisme adalah dengan pendidikan dan pencerahan, tetapi ini akan memakan waktu  lama dan sangat melelahkan.
Kesendirian
Saya selalu hidup sendiri dan diasingkan sewaktu muda, tetapi kesendirian dan pengasingan itu berhasil membawa saya – di tengah kerumunan orang sewaktu saya tua.
Nilai
Cobalah untuk tidak hanya berusaha menjadi orang sukses, tetapi berusahalah untuk menjadi orang yang bernilai.
Imajinasi
Imajinasi dan kreatifitas lebih penting dari seluruh ilmu pengetahuan yang ada.
(dari berbagai sumber)

Surat Sahabat

|0 comments



Virus HIVSahabat, aku Reni, semoga kamu tidak lupa. Kita memang sudah lama tidak bertemu. Cerita tentangmu dan sahabat-sahabat lain memang sudah lama tidak tercipta lagi. Seingatku, kita terakhir bertemu saat aku menikah dengan Mas Didit teman kuliahmu itu sekitar lima tahun yang lalu. Memang, seperti yang kamu ketahui dulu aku adalah wanita baik-baik dan sekarang pun aku masih  baik.
Tahukah kamu? bahwa setahun kemarin kita sudah bercerai? Memang pernikahan kami sangat sempurna pada awalnya. Dulu karir Didit begitu maju, sebagian gaji yang dia gunakan untuk investasi juga membuahkan banyak hasil. Keluarga kami hidup hidup sangat layak, waktu itu semuanya lebih dari cukup.
Tapi entah mengapa, Mas Didit mulai terjerat dengan narkoba. Sebenarnya, dia termasuk pria yang setia. Dia juga tidak pernah bermain perempuan. Dia hanya terjerumus ke Narkoba.. itu saja. Semenjak  itu, keharmonisan keluarga kami mulai goyah. Kami sering bertengkar. Saya sangat tidak suka dengan kebiasaannya yang suka mabuk-mabukan dengan rekan bisnisnya itu.
Akhirnya, kami memutuskan untuk bercerai. Mulai saat itu yaitu saat usiaku menginjak 25 tahun, aku ikut paman bekerja di Purwokerto. Jilbab aku kenakan sebagai tanda bahwa aku ingin menjalani hidup baru dengan sebaik-baiknya. Aku juga aktif di berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan perusahaan, dari darma bakti hingga sunatan masal.
Pada suatu saat, perusahaan kami mengadakan kegiatan donor darah. Seperti biasa, aku juga terpanggil untuk ikut menyumbangkan darahku. Tapi apa yang terjadi? dari tes darah di laboratorium diketahui bahwa aku mengidap virus HIV positif. Jelas, virus ini ditularkan oleh suamiku. Sebab empat bulan kemarin aku juga mendapat kabar bahwa Didit telah terbukti positif HIV. Virus HIV yang menyerang Didit berasal dari salah satu jarum suntik narkoba yang ia gunakan. Hatiku hancur seketika. Aku sudah berusaha merahasiakan penyakit ini, tapi akhirnya teman-temanku mengetahui juga. Mereka mulai menjauh dan berpikir yang tidak-tidak tentang aku.
Jilbab mulai kucopot, aku tidak mau menodai kesucian penutup aurat ini. Gosip tidak sedap tentang aku mulai menyebar. Aku sangat malu hingga aku memutuskan pulang ke tempat Ibu. Tapi ternyata keluargaku juga sangat malu dengan keadaanku. Bapak malah mengusirku dari rumah. Hanya Ibu yang setia menemani aku waktu itu. Dia juga yang mencarikan aku kost dan mau mengantarkan aku ke rumah sakit untuk berobat.
Rumah sakit pun ternyata juga cukup brengsek. Aku sempat berpindah-pindah ke tiga rumah sakit sebelum dirawat di tempat rehabilitasiku sekarang ini. Rumah-rumah sakit itu menolak merawat dan memberi terapi, sekalipun itu cuma rawat jalan. Alasan-alasan yang mereka utarakan pun tidak ada yang jelas.
Sekarang aku tinggal di sebuah panti rehabilitasi AIDS. Aku bisa tinggal dan dirawat secara gratis di sini. Yayasan pemilik panti ini memiliki banyak donatur. Doa dan syukurku selalu kupanjatkan agar Tuhan berkenan membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Aku memang masih terlihat sehat hingga saat ini. Kata dokter, masa inkubasi virus HIV sekitar 8 tahun. Maka hingga tujuh tahun ke depan keadaanku masih baik-baik saja seperti sekarang.. sesudah itu? entahlah.
Saat ini hanya satu orang yang dekat denganku, yaitu ibuku. Tetapi setelah aku masuk panti kami menjadi terpisah. Kami hanya berkomunikasi lewat telepon. Aku sangat kesepian di sini, sekalipun orang-orang yang merawat aku adalah orang-orang yang sangat baik, tetapi aku tetap tidak bisa merasa dekat dengan mereka. Hanya kamu sahabat, serta teman-teman di waktu dulu yang bisa aku harapkan.
Masihkah kamu mau menyediakan lenganmu? sekedar untuk menyentuh diriku yang kotor ini? masihkah kau sediakan bahu itu? seperti dulu? saat aku, kamu, dan sahabat-sahabat lain masih setia saling berkalung tangan? bahkan.. hingga 7 tahun nanti, saat aku mulai lemah, saat aku mulai berubah menjadi sosok berbau busuk dan sangat menjijikan, masihkah kau mau menjengukku? sahabat.. aku sangat merindukan kalian..

Tidak Ada yang Mustahil

|0 comments



Aku adalah seorang mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Universitas California. Beberapa waktu lalu, aku pernah menulis surat yang berisi cerita cerita terima kasih kepada orang tua ku, dan ketika aku memutuskan untuk memperlihatkannya pada dunia, ternyata cerita inspirasi tersebut mendapatkan tanggapan yang luar biasa dari orang-orang di Eropa, India, Singapura, Amerika, dan Indonesia. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih atas semua respon yang aku dapat atas surat tersebut.
———————————————————-
30 April 2010.
Setelah penantian yang panjang dan mendebarkan, akhirnya kelulusan itu pun diumumkan. Aku diterima di Haas School of Business, University of California Berkeley. Hal ini sebuah pencapaian dan kebanggaan yang luar biasa bagiku dan juga kedua orang tuaku, pencapaian ini adalah hasil kerja keras yang telah aku lakukan selama 2 tahun terakhir ini.
5 tahun yang lalu, tidak seorang pun, bahkan tidak juga orang tuaku, guru-guru dan teman-temanku yang berpikir bahwa aku dapat masuk ke dalam salah satu dari 10 sekolah bisnis terbaik di Amerika, apalagi Berkeley Haas School of Business. Saat ini, sekolah ini menduduki peringkat ke-2 di Amerika berdasarkan Best Colleges Specialty Rankings: Best Undergraduate Business Programs.
5 Tahun lalu, “Nilai A” hanyalah sebuah mimpi bagi anak sekolah biasa seperti aku. Sebagian besar nilai-nilaiku di sekolah adalah C, diikuti dengan B kecil, dan D.  Cara belajar ku sangat kacau. Di sekolah menengah, aku hanya menempati peringkat 186 dari 198 siswa. Yang berarti aku masuk 10% peringkat terbawah dari seluruh sekolah.
Beruntungnya, aku punya orang tua yang mampu menginspirasi dan mengubahku. Aku masih dapat mengingat dengan jelas kejadian di malam itu. Waktu itu, aku pulang ke Indonesia dan berada di kamar orang tuaku. Kedua orang tuaku duduk di tepi tempat tidur dan aku duduk di lantai. Mereka benar-benar terlihat kecewa. Malam itu, mereka mulai membuatku berpikir mengenai apa yang aku inginkan bagi masa depanku. Mereka tidak memarahiku, tidak berteriak kepadaku, dan juga tidak memukulku. Mereka hanya memperlihatkan kekecewaan atas buruknya prestasiku di sekolah.
Bagi orang tuaku, pendidikan sangatlah penting demi masa depan. Sebagai orang tua, mereka telah terus-menerus memperingatkan aku untuk belajar. Tetapi, jarak telah memisahkan kami -  aku tinggal di Singapura bersama kakak-kakakku, sedangkan orang tuaku tinggal di Indonesia untuk menjalankan bisnisnya. Hal ini tentu saja membuat kedua orang tuaku kesulitan untuk mengawasi kami.
Dengan komunikasi yang hanya melalui telepon dan sms, tentu sulit bagi kedua orang tuaku untuk mengetahui apakah aku “benar-benar belajar” jika aku berkata sedang “belajar”. Sulit bagi mereka untuk mengetahui bahwa “benar-benar tidak ada ujian” jika aku bilang “tidak ada ujian”, dan apakah aku benar-benar “tidak sedang main game” jika aku bersikeras berkata tidak sedang bermain game komputer. Mereka benar-benar tidak tahu cara belajar yang aku terapkan.
Aku kembali ke kamarku dan mulai membayangkan hidup seperti apa yang telah aku jalani. Lalu aku teringat Jerry, kakak tertuaku yang sekitar 20 tahun lalu menderita kanker. Ia masih sangat kecil waktu itu,  usianya baru 2 tahun. Sayangnya, saat itu kedua orang tuaku tidak berkecukupan. Maka demi kelangsungan hidup kakakku, kedua orangtuaku menjual rumah, mobil dan segala yang mereka miliki untuk biaya berobat Jerry. Bahkan, setelah mengusahakan segala upaya dan telah kehilangan banyak harta benda, orang tuaku pun masih harus menghadapi kenyataan hilangnya anak pertama mereka.
Tetapi hal itu tidak pernah membuat kedua orang tuaku menyerah. Mereka memang pernah mengalami masa-masa hancur dan sedih. Dan, yang menakjubkan adalah mereka mampu kembali percaya diri, tekun, dan optimis  memulai hidup baru.
Ayahku adalah seorang lulusan MBA dan ibuku bergelar sarjana. Tetapi mereka pernah menjadi pengangguran dan miskin. Mereka harus mau berjalan jauh untuk menjual teh botol dan makanan kecil di pasar demi memenuhi kebutuhan hidup. Tidak lama kemudian, mereka mulai membuka warung makan dan tetap yakin bahwa mereka akan mendapatkan masa depan yang lebih cerah.
Kini, setelah bertahun-tahun, akhirnya mereka memiliki bisnis yang sukses dan mampu mengirim ketiga anak mereka ke Amerika untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Jika saja saat itu orang tuaku mengakui kekalahan mereka dan menyerah, tentunya saat ini aku tidak akan mempunyai kesempatan untuk kuliah, atau tinggal dibawah atap rumah yang terbuat dari batu bata, atau memiliki sebuah mobil untuk dikendarai.
Jika saja orang tuaku menyerah, aku pasti akan tinggal di jalan dan mencari-cari cara untuk tetap bertahan hidup seperti pemandangan khas yang sering ditemui di jalanan kota-kota besar di Indonesia. Pada saat kakakku Jerry meninggal, mereka hampir tidak memiliki apapun, tidak ada uang, mobil, ataupun rumah.  Tidak satu pun! Kecuali semangat dan dorongan untuk berubah.
Ayah… ibu… jika bukan karena kalian berdua yang mengubah hidup anakmu, mungkin aku tidak akan pernah mempunyai kesempatan hidup berkecukupan. Sekarang, aku tidak perlu lagi berpikir tentang makanan, bahkan orang tuaku memberikan sebuah mobil dan menyediakan pendidikan terbaik untukku.
Inilah yang menjadi alasan mengapa sekitar 3 tahun setelah aku berada di peringkat 10% terbawah di sekolah menengah, aku datang ke perguruan tinggi di Amerika dengan prinsip bahwa tidak ada hal yang mustahil. Memang,“tidak ada hal yang mustahil” adalah kata-lata yang usang, namun jika mengingat cerita orang tuaku yang berhasil bangkit setelah keterpurukan, maka kata-kata itu bisa dipercaya. Aku mulai mengubah diri dan mempunyai satu tujuan agar dapat diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia untuk menunjukkan rasa terima kasihku kepada orang tua.
Aku sama sekali tidak gentar walau hanya 6,8% dari pendaftar yang akan diterima menjadi anak sekolah di Haas School of Business, dan keinginan yang luar biasa untuk sukses menjadi salah satu faktor yang membuatku menjadi satu dari tujuh orang yang diterima untuk setiap 100 orang pendaftar.
Dan sekarang aku ingin mendedikasikan pengakuanku ini kepada orang tuaku. Orang tua yang paling hebat yang telah mengubah hidupku. Aku tidak tahu akan menjadi apa jika tanpa mereka berdua. Terima kasih Ayah. Terima kasih Ibu. Aku berhutang sangat banyak kepada kalian dan aku tidak dapat membayangkan apakah aku mampu untuk membalasnya.
Kepada para sahabat yang sedang membaca CeritaInspirasi.net , ingatlah bahwa keadaan yang kita miliki sekarang tidaklah mencerminkan apa yang akan terjadi di masa depan. Seperti yang terjadi pada diriku. Aku mampu menjadi salah satu yang terbaik walaupun aku pernah berada di peringkat terbawah. Aku yakin, semua itu membutuhkan dorongan dan ketekunan, sama seperti seorang yatim piatu yang kukenal – yang berhasil menduduki peringkat 5% teratas dari kelasnya, padahal ia tidak memiliki meja atau kursi, atau bahkan kebutuhan sekolah yang memadai. Ia hanya memiliki semangat yang membara untuk mengubah masa depannya.
Berjanjilah kepada diri sendiri untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah!

Tentang Cinta (2)

|0 comments



normal02-kKepala lelaki perkasa itu tertunduk lesu di depan cermin. Dilihatnya sekali lagi wajah dirinya dan kekasihnya yang tercetak di foto beberapa bulan yang lalu. “Aku dulu..” ia tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya. Tak terasa, lelehan air mulai mengalir di sudut-sudut kelopak mata.. makin deras.. dan deras.. “Aku mencintaimu sayang.. tapi entah, apakah aku masih sanggup melakukannya untukmu.”
Lelaki itu seorang prajurit. Seminggu yang lalu negara mengirimnya ke sebuah medan pertempuran. Dalam sebuah pertempuran tersebut, sebutir mortir membuat kamp tempat tinggalnya terbakar hebat. Beberapa orang masih hidup, termasuk prajurit itu.. sekalipun luka bakar memakan habis wajah dan sebagian tubuhnya.
“Kriiiiing..!!!” tiba-tiba telepon di samping lelaki itu berbunyi. “Halo.. ini aku sayang..” terdengar suara seorang wanita di telepon itu. “Kapan kamu pulang? bukankah kamu sudah berjanji akan menikahi aku setelah pulang nanti?” wanita itu melanjutkan pembicaraannya. “Tapi..” Jawab si prajurit. “Aku sudah tahu semuanya..” Tiba-tiba sang wanita menyahut.
Dua minggu kemudian prajurit itu pulang ke negara asalnya. Setelah mendapatkan perawatan yang cukup intensif di rumah sakit lokal, ia diperbolehkan pulang dan beristirahat di rumah. Lalu, pesta pernikahan pun digelar dengan meriah.. sekaligus mengharukan. Sebuah pesta yang selalu menjadi inspirasi bagi orang-orang yang menghadirinya.. sebuah pesta kemenangan cinta.. sebuah pesta kemenangan hati.
Menikah Menikah
Menikah Menikah

10 Pemuda Pengubah Dunia

|0 comments


Mungkin karena Teknologi Informasi adalah pekerjaan sehari-hariku, aku menjadi sangat akrab dengan penemuan-penemuannya. Dalam banyak hal, mereka telah memberi inspirasi dan semangat tersendiri bagi kehidupanku. Ide-ide brilian, kemauan keras, dan totalitas untuk mewujudkan ide tersebut memang luar biasa. Dan, hari ini aku menyempatkan waktu untuk menyimak sedikit tentang sejarah hidup orang-orang muda yang bergerak di bidang IT untuk para sahabat Cerita Inspirasi.
Memang, banyak yang masih mempertanyakan efek samping penemuan-penemuan mereka. Banyak orang masih meragukan apakah ide tersebut benar-benar berguna atau tidak, bahkan banyak orang yang mempertanyakan apa maksud di balik penemuan-penemuan itu. Tetapi, – setidaknya bagi saya – mereka telah berhasil memberi warna baru di dunia, berhasil memperpendek jarak, dan berhasil membuat kita mampu melakukan banyak sekali hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.. bahkan, blog ini pun belum tentu ada bila tanpa hasil pemikiran mereka.. ^^ Lebih luar biasa lagi, mereka melakukannya dalam usia yang cukup muda.. yah, kurang lebih seumuran kita sekarang.
Pisau tidak akan menjadi senjata mematikan kecuali dipegang oleh seorang perampok, bahkan gelas pun bisa menjadi barang berbahaya jika dilempar… baik buruknya hasil penemuan akan sangat tergantung dari bagaimana dan siapa yang menggunakannya..
Entah sengaja atau tidak.. sadar atau tidak.. setiap hari kita selalu menggunakan hasil  atau  manfaat dari teknologi informasi penemuan mereka.
Nb. Jangan lupa siapkan kopi dan sedikit cemilan.. karena artikel kali ini sangat panjang.. :D
—————-

William Henry Bill Gates

Bill Gates MudaLahir pada tanggal 28 Oktober 1955. Saat berumur 12 tahun, lewat pemograman sederhana sosok ini sudah bisa mengembangkan game Tic Tac Toe yang memungkinkan pemain bisa bermain melawan komputer. Pada umur 20 tahun (1975), yaitu saat tahun keduanya di Harvard University, dia mengembangkan sebuah algoritma ‘Pancake Sorting’ sebagai salah satu solusi dari serangkaian masalah pemograman yang belum terpecahkan. Saat di Harvard, Gates tidak begitu tertarik dengan kuliah, ia malah menghabiskan banyak waktunya untuk mengutak-atik komputer milik universitas.
Pada tahun berikutnya, MITS Altair 8800, sebuah komputer portabel kuno dengan CPU Intel 8080 mulai populer. Gates memandang ini sebagai sebuah kesempatan untuk mengembangkan software bagi komputer tersebut, yaitu Altair BASIC (yang kemudian dikenal sebagai Microsoft BASIC). Akhirnya, bersama Paul Allen, Bill Gates mendirikan Micro-soft, sebuah usaha kecil-kecilan perangkat lunak bagi komputer. Seiring berjalannya waktu, nama “Micro-soft” berubah menjadi “Microsoft” dan tumbuh menjadi perusahaan software raksasa yang memproduksi berbagai software esensial seperti Windows dan Ms Office. Microsoft saat ini telah berhasil mengorbitkan Bill Gates sebagai orang terkaya nomor 1 versi Forbes.
.

Steven Paul Jobs

Steve Jobs MudaLahir pada tanggal 24 Februari 1955. Karena keluarga biologisnya cukup bermasalah, ia sempat diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs yang kemudian memberinya nama “Steven Paul”. Saat SMU dia mengikuti kursus sore di Hewlett-Packard Company. Karena prestasinya bagus, Steven lalu dipekerjakan sebagai tenaga part time di tempat tersebut. pada usia 17 tahun, setelah lulus SMU, dia kuliah di Reed College tetapi drop-out setelah 1 semester. Pada umur 19 tahun dia bekerja di ATARI, sebuah produsen video games – dan bergabung dengan Homebrew Computer Club. Di situ dia mulai dekat dengan Steve Wozniak.
Pada usia 21 (tahun 1976), Steven Jobs, bersama dengan Steve Wozniak dan Ronald Wayne mulai merintis pendirian Apple Computer, sebuah perusahaan rumah tangga produsen komputer rakitan. Setelah melalui proses panjang dan hampir bangkrut karena kalah bersaing dengan IBM dan Windows, Apple saat ini telah berhasil merajai dunia dengan berbagai produk canggihnya, dari iPhone, iBook, hingga sistem operasi kenamaan Machintosh. Sekarang, Steven adalah pimpinan Apple Computer. Ia juga salah satu orang pertama yang mengkomersilkan GUI (graphical user interface) dan Mouse yang dikembangkan Xerox. Steven juga memimpin Pixar Animation Studios, sebuah perusahaan animasi terkemuka produsen film “Nemo”. Steven Jobs adalah pria paling kaya no 136 versi Forbes.
.

Richard Matthew Stallman

Richard Stallman MudaProgramer ini lahir pada tanggal 16 Maret 1953. Pada usia 30 tahun (1983), ia meluncurkan Proyek GNU yang membuat sistem operasi open source alias gratisan berbasis UNIX-Like (yang kemudian dikenal sebagai Linux). Bagi Stallman, software – seperti halnya ilmu pengetahuan – tidak memiliki hak cipta. Karena ia berasal dari ‘Ide Murni’ dan sudah sepantasnya dinikmati oleh seluruh umat manusia karena memang sudah menjadi hak alamiah. ‘Ide Murni’ seperti wahyu, ia datang secara natural langsung dari ‘atas sono’, maka sudah seharusnya jika ia disebarluaskan demi kemajuan bersama
Beranjak dari pemikiran ini, Stallman membuat lisensi baru yang disebut GPL (General Public Licence). Berbagai artikel dan tulisannya tentang ‘filsafat software’ telah merubah banyak sekali cara pandang programer waktu itu. Akibatnya, satu per satu pembuat software mulai menyetujui dan mengikuti kesepakatan GPL. Software yang bernaung di bawah lisensi GPL adalah software yang bebas digunakan oleh siapapun tanpa harus membayar. Seiring dengan perkembangannya, saat ini lebih dari 60.000 aplikasi telah menyatakan diri berlisensi GPL, termasuk Mozzila Firefox yang kita pakai sekarang.
.

Linus Benedict Torvalds

Linus TorvaldsIa lahir di Helsinki, Finlandia, pada tanggal 28 Desember 1969. Linus Benedict Torvalds adalah pengembang Kernel Linux. Dunia mulai mengenalnya saat berusia 22 tahun (1991), yaitu ketika Ketika Linus Torvalds membagi-bagikan source code kernel Linux seukuran disket via internet, ia sama sekali tidak menduga bahwa apa yang dimulainya melahirkan sebuah bisnis bernilai milyaran dolar.
Ia bahkan tidak menduga Linux kemudian menjadi Operating System yang paling ajaib dan bisa diaplikasikan dalam berbagai perangkat keras seperti server, komputer desktop, tablet PC, handphone, GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA. Saat ini, 20% komputer di seluruh dunia menggunakan Linux, jauh di atas Machintosh dan terus mengejar Windows. Dan 12,7% server internet di seluruh dunia menggunakan Linux, jauh di atas UNIX, BSD, Solaris, dan terus meningkat menggerus pasar Windows Server. Meski ‘cuma’ bergaji ratusan ribu dolar pertahun, Linus telah menciptakan banyak milyuner dalam industri komputer mulai dari Debian, Mandriva, RedHat, Suse, Ubuntu dan banyak developer software open source lainnya.
.

Jerry Yang

Jerry YangLahir di Taipei, Taiwan pada tanggal 6 November 1968. Dia pindah ke San Jose, California pada usia 10 tahun, dengan adik dan ibunya. Ayahnya meninggal ketika Jerry Yang berusia dua tahun. Saat pindah ke Amerika, dia hanya tahu satu kata dalam bahasa Inggris, yaitu “shoe” (sepatu).
Pada usia 26 tahun (1994), yaitu saat ia kuliah di Teknik Elektro, Stanford University, Jerry Yang bersama David Filo menciptakan  sebuah website yang terdiri dari direktori situs-situs lain. Pada awalnya, situs ini bernama “Jerry and Dave’s Guide to World Wide Web”, yang kemudian berubah menjadi “Yahoo!“, yang mencerminkan seruan keberhasilan mereka dalam proyek tersebut. Kesibukannya di Yahoo! membuat Jerry tidak mungkin melanjutkan kuliahnya lagi alias drop-out. Pada tahun 2006, Jerry dinobatkan sebagai orang terkaya no 317 versi Forbes, sedangkan David Filo berada di urutan 240.
.

Lawrence Larry Page

Lawry PageLahir pada tanggal 26 Maret 1973 di Michigan, Amerika. Kedua orang tuanya adalah  profesor komputer di Michigan University. Selain berhasil meraih gelar sarjana di Michigan University, saat kuliah, Larry juga dikenal sangat kreatif karena mampu membuat Printer Inkjet dari Lego. Dia juga dikenal sangat aktif dalam riset mobil tenaga surya di Universitas tersebut.
Ketika menjadi seorang siswa di program Ph.D. ilmu komputer Universitas Stanford, Larry Page bertemu Sergey Brin. Mereka berdua lalu merancang sebuah web pencari. Lewat sebuah komputer murahan mereka berdua mengadakan riset kecil-kecilan tentang pendataan database web. Kemudian dengan sumbangan dana berbagai teman di universitas dan keluarganya, mereka mulai membeli server untuk mengembangkan riset.
Saat Larry Page berusia 23 tahun (1996), Google pertama kali diperkenalkan di server lokal Universitas Stanford sebagai mesin pencari internal. Selanjutnya, domain “Google” mulai didaftarkan dan dikenal dunia pada tahun 1997. Google resmi menjadi sebuah perusahaan saat Larry Page berusia 25 tahun (1998). Keberhasilan serta efektifitas Algoritma Page Rank dan pengembangan web crawler yang dikembangkan mereka berdua membuat Google tumbuh menjadi perusahaan teknologi raksasa yang mengorbitkan Larry page sebagai orang terkaya nomor 27, sementara Sergey Brin berada di urutan 26. Google tidak hanya membuat Larry menjadi kaya, tetapi juga menjadikannya sebagai orang yang cukup berpengaruh dan disegani dunia.
.

Jack Dorsey

Jack DorseyLahir pada tanggal 19 November 1976. pada usia 14 tahun dia sudah bisa membuat beberapa software yang digratiskan (open source), salah satu program ciptaannya masih digunakan di sebuah perusahaan Taxi. Lewat diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan dari perusahaan Podcasting: Odeo, Jack Dorsey memperkenalkan “twttr”, dimana individu bisa menggunakan SMS untuk berkomunikasi dengan sekelompok orang sekaligus. Proyek ini dimulai pada saat Jack berusia 29 tahun, yaitu tanggal 21 Maret 2006. Pada awalnya, “twttr” hanya digunakan sebatas untuk keperluan internal Odeo.
Ide ini dengan cepat menarik perhatian para anggota dewan Odeo, salah satunya Evan Williams yang baru saja menjual Blogger pada Google. Setelah mengalami berbagai penyempurnaan, “twttr” berubah menjadi “Twitter” dan berdiri sebagai perusahaan tersendiri: Twitter, Inc. Twitter kini telah berkembang menjadi sebuah situs microbloging  terpopuler di dunia. Prinsip Jack Dorsey hampir mirip dengan Richard Stallman, di mana dia tidak ingin mengkomersilkan karyanya, maka Twitter sengaja dirancang untuk berbasis Open Source (gratisan) yang non profit oriented. Hingga saat ini pun, tidak ada iklan di Twitter.
.

Mark Elliot Zuckerberg

Mark ZuckerbergPemuda ini lahir pada tanggal 14 Mei 1984. Dia mulai mempelajari pemrograman semenjak SMU. Ayah nya sendiri yang mengajarkannya Atari BASIC Programming waktu itu.  Saat berumur 18 tahun, dia berhasil membuat program music player bernama “Synapse Media Player” yang menggunakan intelejensi buatan untuk mempelajari kebiasaan penggunanya. Program ini  lalu ia publikasikan dan memperoleh peringkat ke-3 di PC Magazine. Microsoft dan AOL mencoba untuk membeli Synapse dan merekrut Zuckerberg, tapi ia justru pergi ke Harvard College pada bulan September 2002.
Saat berusia 2o tahun, Zuckerberg meluncurkan Facebook dari kamarnya di asrama Harvard, yaitu pada tanggal 4 Februari 2004. Saat itu, Facebook hanya sebagai “barang Harvard” sampai akhirnya Zuckerberg memutuskan untuk memberi tahu teman-temannya di  universitas lain, yang memiliki kontak sosial dengan Harvard dengan bantuan dari teman sekamarnya Dustin Moskovitz. Dari titik ini, Facebook mulai mendunia dan kemudian dikenal sebagai situs jejaring sosial terbesar yang digunakan oleh lebih dari 500 juta orang.  Majalah Vanity Fair, telah menobatkan Zuckerberg sebagai orang nomor 1 dari “100 Orang Paling Berpengaruh di Era Informasi”. Sekarang, di usianya yang baru 26 tahun, Zuckerberg sudah berada di urutan 212 orang terkaya versi Forbes.
.

Jimmy Donal Wales

Jimmy WalesLahir pada tanggal 7 Agustus 1966. Ia mendapatkan gelar sarjana dalam bidang keuangan di universias Auburn lalu memperoleh gelar master dalam bidang keuangan di Universitas Alabama. Setelah itu, ia mengikuti pendidikan doktoral di Universitas Indiana. Pada Maret 2000, Jimmy Wales mendirikan ensiklopedia yang bisa disunting oleh khalayak ramai namun diawasi oleh orang-orang terkemuka di bidangnya masing-masing, yaitu Nupedia.com. Dengan bantuan Larry Sanger, Nupedia lalu berkembang menjadi Wikipedia, yaitu sebuah ensiklopedia online berbasis Wiki.
Jimmy Wales lalu mendirikan Yayasan Wikipedia sebagai pengelola dari situs Wikipedia. Prinsipnya hampir mirip dengan Richard Stallman, di mana dia tidak ingin mengkomersilkan karyanya. “Bayangkanlah suatu dunia yang setiap orangnya bisa memperoleh akses gratis ke seluruh ilmu pengetahuan yang ada. Itulah yang kami kerjakan.” Wikipedia merupakan karya referensi paling besar, cepat berkembang, dan populer di Internet. Proyek Wikipedia bertujuan untuk mengumpulkan seluruh ilmu pengetahuan yang kemudian disajikan secara gratis kepada masyarakat. Saat ini di WIkipedia sudah terdapat lebih dari 3 juta artikel berbahasa Inggris, dan Wikipedia Bahasa Indonesia telah memiliki lebih dari 130 ribu artikel.
.

Steven Shih Chen

Steve ChenLahir pada bulan Agustus 1978 di Taipei, Taiwan. Ketika ia berusia 8 tahun, dia dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat. Ia belajar River Trails Middle School in Mt. Prospect, Illinois dan kemudian John Hersey High School dan Illinois Math and Science Academy, kemudian ia kuliah di University of Illinois di Urbana-Champaign.
Pada awalnya, Steve Chen adalah seorang karyawan di PayPal, di mana dia bertemu dengan Chad Hurley dan Jawed Karim. Saat berusia 27 tahun (2005), Chen, dengan dua rekannya tersebut  mendirikan YouTube. Chen juga pernah menjadi seorang karyawan di Facebook, meskipun ia beberapa bulan kemudian memutuskan untuk pisah dan mulai menekuni YouTube. Saat berusia 28 tahun (2006), Chen disebut oleh Business 2.0 sebagai salah satu dari “50 orang terpenting” dalam bisnis. Saat ini, ia menjabat sebagai Chief Technology Officer di YouTube. Pada tanggal 16 Oktober 2006, Chen dan Hurley menjual YouTube ke Google, Inc seharga 1,65 milyar dollar.

Saturday 21 July 2012

Dokter Lo Siaw Ging, Tak Sudi Berdagang

|0 comments



Kompas (Rabu, 15 Juli 2009)

Ketika biaya perawatan dokter dan rumah sakit semakin membubung tinggi, tidak ada yang berubah dari sosok Lo Siaw Ging, seorang dokter di Kota Solo, Jawa Tengah. Dia tetap merawat dan mengobati pasien tanpa menetapkan tarif, bahkan sebagian besar pasiennya justru tidak pernah dimintai bayaran.

Maka, tak heran kalau pasien-pasien Lo Siaw Ging tidak hanya warga Solo, tetapi juga mereka yang berasal dari Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten, Boyolali, dan Wonogiri. Usianya yang sudah menjelang 75 tahun tak membuat pria itu menghentikan kesibukannya memeriksa para pasien.

Dokter Lo, panggilannya, setiap hari tetap melayani puluhan pasien yang datang ke tempatnya praktik sekaligus rumah tinggalnya di Jalan Jagalan 27, Kelurahan Jebres, Kota Solo. Mayoritas pasien Lo adalah keluarga tak mampu secara ekonomi. Mereka itu, jangankan membayar ongkos periksa, untuk menebus resep dokter Lo pun sering kali tak sanggup.

Namun, bagi Lo, semua itu dihadapinya dengan ”biasa saja”. Dia merasa dapat memahami kondisi sebagian pasiennya itu. Seorang pasiennya bercerita, karena terlalu sering berobat ke dokter Lo dan tak membayar, ia merasa tidak enak hati. Dia lalu bertanya berapa biaya pemeriksaan dan resep obatnya.

Mendengar pertanyaan si pasien, Lo malah balik bertanya, ”Memangnya kamu sudah punya uang banyak?”

Pasiennya yang lain, Yuli (30), warga Cemani, Sukoharjo, bercerita, dia juga tak pernah membayar saat memeriksakan diri. ”Saya pernah ngasih uang kepada Pak Dokter, tetapi enggak diterima,” ucapnya.

Kardiman (45), penjual bakso di samping rumah dokter Lo, mengatakan, para tetangga dan mereka yang tinggal di sekitar rumah dokter itu juga tak pernah diminta bayaran. ”Kami hanya bisa bilang terima kasih dokter, lalu ke luar ruang periksa,” katanya.

Cara kerja Lo itu membuat dia setiap bulan justru harus membayar tagihan dari apotek atas resep-resep yang diambil para pasiennya. Ini tak terhindarkan karena ada saja pasien yang benar-benar tak punya uang untuk menebus obat atau karena penyakitnya memerlukan obat segera, padahal si pasien tak membawa cukup uang.

Dalam kondisi seperti itu, biasanya setelah memeriksa dan menuliskan resep untuk sang pasien, Lo langsung meminta pasien dan keluarganya menebus obat ke apotek yang memang telah menjadi langganannya. Pasien atau keluarganya cukup membawa resep yang telah ditandatangani Lo, petugas di apotek akan memberikan obat yang diperlukan.

Pada setiap akhir bulan, barulah pihak apotek menagih harga obat tersebut kepada Lo. Berapa besar tagihannya? ”Bervariasi, dari ratusan ribu sampai Rp 10 juta per bulan.”

Bahkan, pasien tak mampu yang menderita sakit parah pun tanpa ragu dikirim Lo ke Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Dengan mengantongi surat dari dokter Lo, pasien biasanya diterima pihak rumah sakit, yang lalu membebankan biaya perawatan kepada Lo.

*Kerusuhan 1998*

Nama dokter Lo sebagai rujukan, terutama bagi kalangan warga tak mampu, relatif ”populer”. Namun, mantan Direktur RS Kasih Ibu ini justru tak suka pada publikasi. Beberapa kali dia menolak permintaan wawancara dari media.

”Enggak usahlah diberita-beritakan. Saya bukan siapa-siapa,” ujarnya.

Bagi Lo, apa yang dia lakukan selama ini sekadar membantu mereka yang tak mampu dan membutuhkan pertolongan dokter. ”Apa yang saya lakukan itu biasa dilakukan orang lain juga. Jadi, tak ada yang istimewa,” ujarnya.

Di kalangan warga Solo, terutama di sekitar tempat tinggalnya, Lo dikenal sebagai sosok yang selalu bersedia menolong siapa pun yang membutuhkan. Tak heran jika saat terjadi kerusuhan rasial di Solo pada Mei 1998, rumah dokter keturunan Tionghoa ini justru dijaga ketat oleh masyarakat setempat.

Lo juga tak merasa khawatir. Justru para tetangga yang meminta dia tidak membuka praktik pada masa kerusuhan itu mengingat situasinya rawan, terutama bagi warga keturunan Tionghoa. Namun, Lo menolak permintaan itu, dia tetap menerima pasien yang datang.

”Saya mengingatkan dokter, kenapa buka praktik. Wong suasananya kritis. Eh, saya yang malah dimarahi dokter. Katanya, dokter akan tetap buka praktik, kasihan sama orang yang sudah datang jauh-jauh mau berobat,” cerita Putut Hari Purwanto (46), warga Purwodiningratan, yang rumahnya tak jauh dari rumah Lo.

Bahkan, meski tentara datang ke rumah Lo untuk mengevakuasi dia ke tempat yang aman, Lo tetap menolak. Maka, wargalah yang kemudian berjaga-jaga di rumah Lo agar dia tak menjadi sasaran kerusuhan.

”Saya ini orang Solo, jadi tak perlu pergi ke mana-mana. Buat apa?” ucapnya.

*Anugerah*

Menjadi dokter, bagi Lo, adalah sebuah anugerah. Dia kemudian bercerita, seorang dokter di Solo yang dikenal dengan nama dokter Oen, seniornya, dan sang ayahlah yang membentuk sosoknya. Dokter Oen dan sang ayah kini telah tiada.

Lo selalu ingat pesan ayahnya saat memutuskan belajar di sekolah kedokteran. ”Ayah saya berkali-kali mengatakan, kalau saya mau jadi dokter, ya jangan dagang. Kalau mau dagang, jangan jadi dokter. Makanya, siapa pun orang yang datang ke sini, miskin atau kaya, saya harus terbuka. Saya tidak pasang tarif,” kata Lo yang namanya masuk dalam buku Kitab Solo itu.

Papan praktik dokter pun selama bertahun-tahun tak pernah dia pasang. Kalau belakangan ini dia memasang papan nama praktik dokternya, itu karena harus memenuhi peraturan pemerintah.

Tentang peran dokter Oen dalam dirinya, Lo bercerita, selama sekitar 15 tahun dia bekerja kepada dokter Oen yang dia jadikan sebagai panutan. ”Dokter Oen itu jiwa sosialnya tinggi dan kehidupan sehari-harinya sederhana,” ujarnya.

Dari kedua orang itulah, Lo belajar bahwa kebahagiaan justru muncul saat kita bisa berbuat sesuatu bagi sesama. ”Ini bukan berarti saya tak menerima bayaran dari pasien, tetapi kepuasan bisa membantu sesama yang tidak bisa dibayar dengan uang,” katanya sambil bercerita, sebagian pasien yang datang dari desa suka membawakan pisang untuknya.

Gaya hidup sederhana membuat Lo merasa pendapatan sebagai dokter bisa lebih dari cukup untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Apalagi, dia dan sang istri, Maria Gan May Kwee atau Maria Gandi, yang dinikahinya tahun 1968, tak memiliki anak.

”Kebutuhan kami hanya makan. Lagi pula orang seumur saya, seberapa
banyak sih makannya?” ujar Lo.

Bahkan, di mata para pasien, Lo seakan tak pernah ”cuti” praktik. Lies (55), ibu dua anak, warga Kepatihan Kulon, Solo, yang selama puluhan tahun menjadi pasiennya mengatakan, ”Dokter Lo praktik pagi dan malam. Setiap kali saya datang tak pernah tutup. Sepertinya, dokter Lo selalu ada kapan pun kami memerlukan.”

Kalau saja semangat Dr. Lo Siaw Ging ada dalam diri kita semua Indonesia pasti maju dan sejahtera.

DATA DIRI

• Nama: Lo Siaw Ging
• Lahir: Magelang, 16 Agustus 1934
• Istri: Maria Gan May Kwee (62)
• Pendidikan: - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 1962 - S-2 (MARS) Universitas Indonesia, 1995
• Profesi:
- Dokter RS Panti Kosala, Kandang Sapi, Solo (sekarang RS dokter Oen, Solo)
- Mantan Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.