Tips Hamil

Kamis, 05 Maret 2015

Indahnya Pondok Dalam Gua Senilai Rp 50 Miliar Di Tuban



Di daerah Tuban – Jawa Timur terdapat banyak gua. Salah satunya gua itu ada di kawasan Gedongombo, Kecamatan Semanding  yang berjarak sekitar 3 km arah timur dari kota Tuban.


Dulu gua ini terlantar dengan hanya terdapat semak-semak di sekitarnya dan hanya dijadikan lahan untuk menggembala kambing oleh warga setempat. 



Siapa sangka , kini gua itu sudah berubah total penampilannya.Ada bangunan masjid dan bangunan yang indah dan megah lainnya di dalam gua itu. Aneka ornamen yang artistik menghiasi seluruh bagiannya. 


Karena keindahan dan daya tariknya , Gua itu  menjadi salah satu destinasi wisata religi di Tuban dan dikenal dengan nama Pondok Perut Bumi.


Yang menarik, dari penuturan Gus Anam sebagai pengelola, sejak awal pembangunan gua hingga saat ini diperkirakan telah membutuhkan dana yang sangat banyak sebesar Rp 50 Miliar. 


Itupun pembangunanannya masih baru berjalan 50 % dari rencana pembangunannya.



Sangat menarik berkunjung ke gua yang unik itu. Biasanya ada saja wisatawan yang datang ke sana. Terlebih pada saat hari libur ada banyak rombongan dengan bis dan mobil yang parkir di sekitarnya.



Dengan ditemani oleh Gus Anam, pengasuh dan pengelola Gua Perut Bumi ini, saya diajak berkeliling menyusuri lokasinya.



Di bagian depan , ada tulisan Masjid Aschabul Kahfie Al Maghribi dan tampak pintu masuk ke dalam gua yang berbentuk lingkaran dengan terdapat ornament berupa tulisan-tulisan arab di sekitarnya. 


Setelah itu dengan terdapat aneka taman di sekitarnya, perjalanan berlanjut dengan menyusuri lorong-lorong gua.


Di lorong yang pertama terdapat ornamen yang terbuat dari batu marmer dan ada yang berbentuk telur. Di dalam telur-telur itu diberi lampu sehingga saat menyala menjadi hiasan yang cukup indah dan artistik.



Setelah itu terdapat ruangan Masjid Aschabul Kahfie tempat para pengunjung untuk sholat dan berdoa bersama. Di ruangan ini tampak indah sekali dengan ornament dan pilar-pilar batu marmernya yang beraneka warna dan artistik



Dari ruangan ini kemudia menuju ke lorong berikutnya dimana di dalamnya terdapat ruangan untuk sholat Jum,at. Ada juga bangunan tiruan Ka’bah di sana.Menurut Gus Anam, tiruan Ka’bah itu digunakan untuk latihan manasik haji bagi jamaah. 



Perjalanan kemudian berlanjut menuju ke lorong-lorong gua yang beberapa di antaranya digunakan untuk tempat tidur para santri pondok yang saat ini berjumlah sekitar 60 orang dan berasal dari berbagai daerah di nusantara.



Saya juga diajak masuk ke bangunan yang megah yang dikenal nama Ndalem. Di ruangan ini juga banyak ornament-ornamen yan indah dan artistik. Ada juga ornament berupa pajangan aneka keramik kuno.



Karena pembangunan masih berjalan dan berlanjut, tak heran jika di sana ada beberapa tukang dan pekerja yang sibuk dengan aktifitasnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar