Tuesday, November 18, 2014

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 129

Image sinopsis Jodha Akbar episode 129
Image sinopsis Jodha Akbar episode 129

Baca sebelumnya sinopsis 'Jodha Akbar' episode 128.

Moti datang ke kamar Jodha dan memintanya mengganti pakaian. Saat itu, Jodha tengah tercenung memikirkan arti cinta. Moti bertanya apa maksud Jodha? Jodha menjelaskan jika ia tak mengerti arti cinta sebenarnya setelah melihat sikap Bhaksi Banu. “Ia tahu Sharifudin telah melakukan kesalahan, tapi kenapa ia masih mencintainya?” tanya Jodha, “Baginya, Sharifudin bukanlah pelaku kejahatan. Ia menangis tersedu-sedu saat kutemui.”

Tapi, Moti tampaknya tidak peduli dan justru bertanya apa Jodha sudah menemui Raja Jalal? Jodha mengatakan sudah, tapi kondisinya tidak tepat, sehingga ia tidak mengatakan apapun. Jodha meminta Moti untuk mengambilkan kertas dan alat tulis untuk menulis surat. Moti mengikuti apa yang menjadi perintah Jodha.

*

Di dalam penjara, Sharifudin bertemu dengan Adham Khan yang bertanya kenapa ia sampai bisa masuk ke dalam penjara? Sharifudin mengaku sengaja membiarkan dirinya tertangkap. Pasalnya, setelah Abu Mali melarikan diri dari medan pertempuran, ia tidak ingin mati konyol sehingga kehilangan kesempatan merebut takhta. Lagipula, ia mengaku tak ingin jauh-jauh dari Agra ketika memiliki kesempatan untuk merebut takhta.

“Bagaimana jika Raja Jalal membunuhmu?” tanya Adham Khan. Sharifudin tertawa, merasa percaya diri bahwa Raja Jalal takkan melakukannya. Sebabnya, ia yakin benar Raja Jalal takkan membiarkan adiknya, Bhaksi Banu, menjanda lagi. Sharifudin balik bertanya apa yang membuat Adham Khan di penjara?

Adham Khan mengatakan, sama seperti Sharifudin, ia berusaha memisahkan Jodha dan Jalal. Ia kemudian menyatakan mereka berdua memiliki waktu untuk saling menceritakan diri masing-masing.

*

Image sinopsis Jodha Akbar episode 129

Jodha selesai menulis surat yang intinya ucapan terima kasih atas kebijaksanaan menyelesaikan kasus pernikahan Tasneem. Selesai menulis, Jodha memberikan surat itu kepada Moti supaya diberikan kepada Raja Jalal esok pagi.

*

Image sinopsis Jodha Akbar episode 129
Image sinopsis Jodha Akbar episode 129

Maham mengaku sedih melihat ada pengkhianat dari kalangan keluarga raja sendiri. Raja Jalal meminta Maham tidak perlu bersedih. Ia menyatakan seorang raja pasti memiliki musuh di mana-mana, khususnya keluarga sendiri.

Moti kemudian masuk menemui Raja Jalal untuk memberikan surat dari Ratu Jodha. Jalal meminta Maham yang menerimanya dan membacakannya untuk dirinya. Maham berusaha menolak, karena surat itu ditulis oleh istri untuk suami. Tapi, Jalal mengatakan itu tidak apa-apa. Maham pun merasa ini kesempatan sempurna untuk memberi pelajaran kepada Jodha.

Maham memang membacakannya sesuai apa yang ditulis Jodha. Tapi, ia menambahkan bahwa Jodha ingin Jalal datang ke peraduannya malam ini untuk... kalian pasti sudah menebaknya? Maham berbohong Jodha ingin menyerahkan semuanya. “Sepertinya, Jodha sedang jatuh cinta padamu, Baginda,” komentar Maham sambil tersenyum.

Raja Jalal tersenyum, tapi sesaat kemudian senyumnya menghilang saat ia bertanya kenapa Maham masih bisa terlihat bahagia di saat putranya, Adham Khan, di penjara? Maham mengaku berbahagia untuk Raja Jalal. Kemudian, setelah Raja Jalal berlalu, Maham bergumam jika ia memastikan 'malam pelepasan itu' berlangsung sempurna dengan meminta bantuan Ramtanu.

*

Image sinopsis Jodha Akbar episode 129
Image sinopsis Jodha Akbar episode 129

Maham menemui Raja Jalal kembali dan meminta izin untuk menghadirkan Ramtanu – seorang musisi dari kerajaan lain – di acara pesta Kerajaan Mughal. Ramtanu dikenal sebagai musisi yang sangat berbakat, karena orang yang mendengarkan suara seolah terkena akan mantra sihir. Jalal mengaku pernah mendengar kemampuan Ramtanu. Ia pun memberi izin pada Maham untuk mengirimkan undangan khusus.

Di sisi lain, Raja Ramchandra Bagel memaksa Ramtanu untuk hadir dalam acara yang diadakan Kerajaan Mughal. Ramtanu pun bersedia hadir, walaupun dengan berat hati.

*

Semua orang merasa senang dengan kehadiran Ramtanu di Kerajaan Mughal. Mereka bahkan berharap kehadiran Ramtanu bisa mendekatkan hubungan Raja Jalal dan Ratu Jodha, termasuk Maham sendiri. Meski begitu, Maham memiliki tujuan tersendiri dengan kedekatan Raja Jalal dan Ratu Jodha.

*

Image sinopsis Jodha Akbar episode 129
Image sinopsis Jodha Akbar episode 129

Ketika akhirnya datang ke Kerajaan Mughal, Ramtanu disambut dengan hangat. Ia bahkan mendapat julukan Tansen, sebagai salah satu dari 9 mutiara Kerajaan Mughal.

Seorang pelayan istana meminta izin Ramtanu untuk membawakan alat musiknya. Namun, Ramtanu menolak dengan tegas. Ia mengatakan, “Aku sangat mencintai alat musikku, melebihi cintaku pada istriku. Tidak, aku takkan memberikan padamu.”

Ramtanu melihat seekor burung merak di taman Kerajaan Mughal. Ia tersenyum dan memejamkan matanya, lalu tersenyum. Setelah membuka matanya kembali, Ramtanu mengambil tempat duduk dan mengeluarkan alat musiknya. Ia segera memainkan mengikuti ilham yang barusan hadir. Semua orang terdiam, mendengar musik yang indah itu.

*

Image sinopsis Jodha Akbar episode 129
Image sinopsis Jodha Akbar episode 129

Ramtanu dan rombongan kemudian masuk ke ruang Agra, di mana telah berkumpul Raja Jalal, Jodha, dan punggawa istana lainnya. Saat masuk Ramtanu disambut oleh musik yang dimainkan oleh musisi lokal. Ramtanu berhenti dan menyuruh musisi itu menghentikan permainan, karena ia menilai musik yang dibawakan tidak tepat dengan suasananya.

“Akhirnya, aku dan kamu bisa bertemu. Kuharap kamu akan memainkan musik yang indah nanti malam. Sebelum itu, silakan beristirahat di kamar yang telah disediakan,” ucap Raja Jalal. Dengan kasar, Ramtanu mengatakan bahwa kedatangannya bukanlah untuk istirahat, tapi memenuhi undangan Raja Jalan dan perintah rajanya. Jadi, setelah pesta usai, ia akan segera pergi dari Mughal.

*

Image sinopsis Jodha Akbar episode 129
Image sinopsis Jodha Akbar episode 129

Jodha menilai Ramtanu memiliki perasaan tinggi hati, melihat sikap yang ditunjukkan musisi kenamaan itu sebelumnya. Ia memerintahkan dayang untuk mempersiapkan tempat senyaman mungkin bagi Ramtanu.

Jalal datang dan mempertanyakan kenapa Ramtanu memiliki sikap seperti itu? Jodha mengatakan bahwa seniman memang memiliki sikap nyentrik dan unik. Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada Raja Jalal telah menghadirkan Ramtanu ke Kerajaan Mughal. Ia menebak bahwa ide untuk menghadirkan Ramtanu ke istana bukanlah ide dari Raja Jalal.

Jalal mengernyitkan dahinya. Ia bertanya kenapa Jodha bisa berpikir begitu? Jodha menilai Raja Jalal tidak begitu tertarik akan musik. Jalal membela dirinya bahwa musik bukanlah monopoli para musisi dan penyanyi saja. Musik itu universal, yang bisa terdengar dalam derap langkah pasukan gajah, dentingan pedang, dan baju zirah. Jodha menyadari kekeliruannya. Ia mengerti bahwa musik itu universal yang bergerak dalam setiap sendi kehidupan.

“Aku sendiri mungkin takkan pernah memahami batas musik. Tapi yang jelas, kau suka sekali bicara,” komentar Jalal, membuat Jodha tersenyum.

“Ya, memang tak ada batasnya,” sahut Jodha, “Seperti malam nanti. Aku tak sabar menantikan malam ini.” Ingatan Jalal melayang pada waktu Maham membacakan surat Jodha untuknya. Di mana, dalam suratnya, Jodha mengatakan bahwa ia ingin membuktikan ketulusan cintanya pada Jalal.

Jalal pun berkata, “Aku juga tak sabar menantinya.”

Bersambung ke sinopsis 'Jodha Akbar' episode 130.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 129

0 komentar:

Post a Comment