Bukan cuma itu, studi yang dilakukan oleh The University of Bath ini juga menyimpulkan bahwa mereka yang sarapan memiliki kontrol terhadap kadar gula darah yang lebih baik.
Untuk membuktikan teori ini, para peneliti mengamati perbandingan keseimbangan energi yang terjadi pada tubuh responden ketika mereka tak sarapan. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan mereka yang rutin sarapan.
Mereka yang diberi sarapan mengalami dampak yang lebih kecil terhadap keinginan ngemil. Hasil lainnya menunjukkan bahwa mereka justru mengeluarkan lebih banyak energi, yakni sekitar 442 kalori. Mereka yang makan sarapan juga memiliki kontrol gula darah yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak sarapan.
"Temuan utama dari studi kami menunjukkan bahwa mereka yang terbiasa sarapan membakar lebih banyak kalori," ujar peneliti utama dari University of Bath, James Betts.
Dikutip dari American Journal of Clinical Nutrition, Sabtu (6/12/2014), Betts menyebutkan bahwa kebanyakan orang akan berpikir ini adalah karena berkurangnya ngemil dan peningkatan metabolisme. Namun sebenarnya ini adalah karena adanya peningkatan aktivitas.
"Mereka menjadi lebih aktif setelah sarapan. Ini karena adanya tambahan energi dari sarapan," lanjut Betts.
(ajg/rdn)