Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isak Tangis Sambut Jenazah Korban Longsor Underpass Bandara

Videografer

Darma Wijaya

Selasa, 6 Februari 2018 13:07 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Serang - Jenazah korban longsor underpass Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Dianti Dyah Cahyani Putri, 24 tahun, Selasa, 6 Februari 2018 tiba di rumah duka di perumahan Kota Serang Baru kawasan Permata Hijau Blok R No. 7 RT 01/08, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

Isak tangis mewarnai kedatangan mobil jenazah yang membawa jenazah Dianti Dyah, pegawai GMF AeroAsia, di rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB. Jenazah diantarkan menggunakan ambulans dari rumah sakit Mayapada Tangerang ke Kota Serang.

Orang tua Dianti, yakni Gatot Tjahjono Susanto dan Sudiana Susilaning, yang setia sejak malam menunggui proses evakuasi di lokasi longsor tampak tegar saat keluar dari mobil ambulans.
Sementara itu, Ganda, sang kakak tak kuat menahan tangis.

Almarhumah Dianti akan dimakamkan di TPU Cengkok, Kota Serang, Banten usai duhur sekitar pukul 13.00 WIB.

Direktur Keuangan GMF Aero Asia Iksan Nurcahyo yang datang bersama pegawainya ke rumah duka, mengatakan Dianti Dyah Cahyani Putri baru diangkat sebagai pegawai 1 Februari lalu.

Alamarhumah dikenal sebagai sosok yang baik, rajin, salehah, sehingga cepat diangkat sebagai pegawai karena prestasinya baik. Seluruh keluarga besar GMF dan Garuda Group merasa kehilangan almarhumah.

Pihak perusahaan sangat berduka atas meninggalnya Diyanti. Saat tertimpa musibah longsor dalam kondisi masih bagus, merespons petugas evakuasi, bahkan almarhumah berpuasa. Dari keterangan Iksan Nurcahyo diketahui pada tulang leher bagian belakang alamarhumah terdapat retak dan menurut Iksan luka tersebut yang menyebabkan Diyanti meninggal di Rumah Sakit Mayapada Tangerang, Banten.

Sebelum tertimpa musibah, Dianti Putri pernah mengatakan kepada ibunya bahwa ia ingin meninggal secara khusunul khotimah.

Jurnalis Video: Darma Wijaya
Editor: Ngarto Februana

Simak juga: Longsor di Underpass Bandara Soekarno-Hatta, Korban Dievakuasi