Sinopsis 'Ho Goo's Love' Episode 4 (Bagian 1)

Sebelumnya baca: sinopsis drama Korea 'Ho Goo's Love' episode 3 - bagian 2.

Di sisi kolam renang, Ho Goo meluapkan kemarahannya setelah Do Hee mengatakan semua yang terjadi bukanlah apa-apa. Dia menuding Do Hee sebagai cewek jahat. Ketika melihat celana Do Hee merembes air, dengan bodohnya Ho Goo menyangka itu air seni akibat Do Hee takut dibentak-bentaknya. Do Hee coba menahan tangisnya, tapi tak bisa, dan menyebutkan kalau itu bukan air seni, melainkan air ketuban. Ho Goo bergegas keluar untuk menyegat taksi.

Di sisi lain, Chung Jae dan Tae Hee tengah rapat membicarakan plot cerita komik yang harus mereka buat untuk webtoon. Chung Jae bertanya pada Tae Hee kapan kiranya Ho Goo akan datang? Tae Hee menjawab tidak tahu. Dia telah coba hubungi tapi Ho Goo tidak pernah mengangkat panggilannya. Bahkan, setelah coba dicari di rumah atau di toko tetap tidak ada. Chung Jae bertanya kira-kira ada di mana Ho Goo? Apa di sauna? Apa dimana? Toh, tidak ada tempat yang dituju Ho Goo, selain tempat-tempat yang sudah disebutkan Tae Hee dan Chung Jae.

HP Chung Jae berdering. Ketika diangkat, wajah Chung Jae berubah. Manajer webtoon tempat mereka menyetor komik yang menghubunginya. Suara Chung Jae dimanis-manisin, tapi setelah menerima informasi sesuatu (tidak diperlihatkan apa informasinya), wajahnya menegang.

Sementara itu, Ho Goo menyuruh sopir taksi untuk lebih cepat sampai ke rumah sakit. Dia tidak tega melihat Do Hee meringis kesakitan terus-terusan. Sopir taksi malah gugup. Ho Goo mengingatkan sopir taksi ada lampu merah. Sopir menginjak pedal rem dalam-dalam, sehingga mereka ajrut-ajrutan. Ho Goo menengok ke belakang dan menyuruh Do Hee untuk berteriak jika memang sakitnya sungguh terasa. Do Hee menyuruh Ho Goo mengambilkan buku dari dalam tasnya. Buru-buru Ho Goo mengambilkan buku dari dalam tas dan bertanya apa Do Hee merasa sakit?

Do Hee bilang kalau dirinya merasa bayinya akan segera keluar. Ho Goo bertanya apa Do Hee mau ngelahirin sekarang? Sopir taksi ikut ribet dan meminta Do Hee tidak melahirkan di dalam taksinya. Do Hee menyuruh Ho Goo untuk membacakan isi buku tentang persalinan dan tugas yang harus dilakukan menjelang kelahiran bayi dalam kondisi darurat. Ho Goo membaca buku itu yang tertulis kalau ibu hamil harus pergi ke rs jika kontraksinya sudah 5-10 menit sekali. Do Hee mengatakan kalau kontraksinya yang terakhir 25 menit sebelumnya, berarti masih aman.

Do Hee juga meminta Ho Goo memelajari protokol darurat yang ada di buku itu. Dia mengingatkan sopir taksi kalau lampunya sudah hijau. Sopir taksi yang bengong baru ngeh setelah Do Hee memperjelas ucapannya.

Kini, Do Hee sudah ada di ruang perawatan. Seorang perawat memintanya menarik napas dalam-dalam dan santai. Setelah itu, perawat ini pergi. Ho Goo menanyakan apa terasa sakit? Do Hee menggeleng (tapi aku yakin itu tetap sakit) dan bertanya apa yang disebutkan dalam buku? Ho Goo membuka buku dan menyebutkan kalau perawat akan memantau tanda-tanda vital ibu dan janin. Selepasnya, suasana menjadi sedikit lebih kikuk. Ho Goo menyatakan diri akan segera pulang. Sebelum itu, dia bertanya dimana calon suami Do Hee? Do Hee menjawab calon suaminya akan segera datang. Ho Goo berniat menyapanya. Namun, Do Hee meminta Ho Goo pergi saja. Ho Goo pun pergi.

Di lorong rumah sakit, Ho Goo berpapasan dengan perawat yang menangani Do Hee tadi. Perawat itu bertanya apa Ho Goo sudah mau pergi? Ho Goo mengiyakan, karena dirinya bukanlah walinya. Lagipula, calon suaminya Do Hee akan datang segera. Perawat mengernyitkan dahi dan mengatakan kalau Do Hee sebelumnya bilang calon suaminya ada di luar negeri jadi tidak datang. Fakta itu membuat Ho Goo kaget. Perawat kemudian merasa Do Hee mirip dengan perenang nasional peraih medali perak. Ho Goo mengimbuhi Do Do Hee. Perawat mengiyakan.

Detik berikutnya, perawat kembali mengecek bagian vital dari Do Hee dan mengatakan kalau Do Hee tinggal memencet sebuah tombol jika membutuhkan sesuatu. Do Hee mengiyakan. Perawat kembali menanyakan apa calon suami Do Hee akan datang atau siapapun? Do Hee menggeleng. Hanya dia sendiri dan bayinya saja. Di luar tempat pemeriksaan Do Hee yang hanya ditutupi tirai, Ho Goo mengintip papan nama pasien di tempat tidur. Di sana tertulis: Elize Do.

Ho Goo keluar dari rumah persalinan. Chung Jae menelponnya, menyatakan bahwa mereka berada dalam masalah. Karena pemilik webtoon tidak ingin tim Chung Jae cs mengisi konten lagi di web mereka.

Di sebuah tempat, Chung Jae, Tae Hee, serta Ho Goo mendengarkan kata manajer webtoon. Dia menyebutkan karena komik tim Chung Jae cs sudah klimaks dan ratingnya rendah, maka dengan terpaksa hubungan mereka harus diputus. Chung Jae mengemis supaya manajer memikirkannya kembali. Di saat, Chung Jae tengah mengemis memikirkan masa depan grup komik, Ho Goo berbisik pada Tae Hee bahwa dirinya harus segera pergi.

Tae Hee dan Ho Goo pun bicara di luar dan memberitahu apa yang terjadi pada Do Hee. Tae Hee bertanya kenapa Ho Goo harus pergi ke sana? Ho Goo mengaku khawatir pada Do Hee. Tae Hee menegaskan yang pasti bayinya Do Hee pasti akan mbrojol. Tapi apa pedulinya Ho Goo? Saat itulah Ho Goo mengatakan kalau dia curiga Do Hee sendirian saja di sana. Sebelumnya, Do Hee mengaku calon suaminya tidak datang dan tak ada keluarganya datang.

Tae Hee mengingatkan Ho Goo jika menghilang sekarang tentu saja Chung Jae akan ngamuk-ngamuk. Juga, jika Ho Kyung tahu Ho Goo ada sesuatu dengan cewek hamil pasti akan kena semprot. Mereka masuk lagi. Chung Jae mengemis memegang-megang manajer webtoon. Hal yang sama juga dilakukan Tae Hee. Mereka bersebelah-sebelahan. Ho Goo yang masih tercenung di seberang meja, akhirnya memutuskan bahwa dirinya harus berada di sisi Do Hee. Dia minta maaf pada Chung Jae dan Tae Hee, juga pada manajer webtoon. Setelah itu, dia berlari sekuat tenaga.

'Ho Goo's Love' / 'Fool's Love' Episode 4: Ayo Rayakan Natal Bersama Keluarga

Ho Goo memberikan semua barang-barang yang dibawanya kepada Do Hee. Melihat kedatangan Ho Goo, Do Hee bertanya kenapa datang lagi? Ho Goo mengaku, secara tidak sengaja mendengar, Do Hee sendirian. Do Hee tidak ingin dikasihani dan menyuruh Ho Goo pergi saja, membiarkannya sendirian. Ho Goo mengatakan, “Aku ingin melihat temanku melahirkan bayinya.” Mata Do Hee berkaca-kaca.

Perawat datang memecah keheningan di antara mereka. Dia menyatakan akan membawakan satu selimut untuk Ho Goo. Belum dapat acc Do Hee untuk bisa tetap tinggal, membuat Ho Goo menolaknya. Tapi Do Hee, sambil membuang wajahnya yang menangis, menyuruh perawat mengambilkan selimut tambahan. Tidak hanya satu, tapi dua sekaligus. Perawat pergi. Ho Goo tersenyum kecil dan bilang mau beli pembalut untuk ibu.

Di luar, Ho Goo berpapasan kembali dengan perawat. Melihat Ho Goo membawa beberapa kue, perawat mengingatkannya untuk tidak memberikan pada Do Hee, setidaknya sampai proses persalinan selesai. Ho Goo memberikan perawat satu roti. Perawat menilai Ho Goo dan Do Hee pasti dekat. Ho Goo bercerita kalau dirinya dan Do Hee adalah teman SMA. Mereka dekat baru-baru ini. Dulu waktu sekolah sama sekali dirinya tak bisa mendekati Do Hee, sebab Do Hee sangat beken di sekolah.

Cerita pun bergulir kembali ke masa lalu. Tampak Ho Goo sedang memilih roti. Di sebelahnya, Tae Hee membeli minuman soda. Dua makanan dan minuman itu bukan untuk mereka sendiri, melainkan untuk Young Bae. Itu orang yang pernah memukuli mereka di toilet.

Di kelas, Young Bae cs melihat Do Hee lewat. Sontak Young Bae dan anak-anak lainnya langsung ngelongok dari jendela demi bisa melihat Do Hee dengan lebih jelas. Do Hee sendiri tidak menggubris tatapan nakal para cowok itu. Dari arah berlawanan, Ho Goo yang baru kembali dari kantin berpapasan dengan Do Hee. Sempat Ho Goo senyam-senyum, berharap disapa Do Hee. Sayang, Do Hee juga tidak menggubrisnya. Hahaha.

Begitu masuk kelas, Ho Goo langsung membagi-bagikan roti yang dibelinya. Young Bae memanggil Ho Goo dan menjelaskan bila dirinya memimpikan Do Hee berenang tanpa sehelai benang pun. Anak-anak mendekat. Penasaran. Young Bae lantas minta Ho Goo menggambarkan imajinasinya.

Ditemani Tae Hee, Ho Goo mulai menggambar dengan gaya orang mengoperasi. Imajinasinya coba dituangkan pada selembar kertas. Setelah jadi, keesokan harinya, Ho Goo memberikan gambarnya itu pada Young Bae. Yang langsung jadi rebutannya anak-anak. Secara tidak sengaja, kertas itu terbawa angin dan sampai ke tangan Do Hee.

Sontak, Do Hee datang ke kelas Ho Goo untuk melabrak orang yang menggambarnya. Ho Goo ketakutan begitu Do Hee mendekatinya. “Heh, kamu ya yang gambar ini? Kamu pikir tet*kku sekecil ini? Kalau mau menggambar, lakukanlah dengan benar! Kalau nggak pilih hobi yang lain! Kalau sampai kulihat lagi sampah macam begini, akan kususutkan kau ke ukuran A!” Do Hee mengambil kaleng minuman dan meremasnya.

Kembali ke masa sekarang. Ho Goo ada di ruang perawatan Do Hee, ketika perawat masuk dan menyuruhnya keluar. Perawat meminta Do Hee untuk bersabar sedikittt lagi, soalnya “jalan keluar” bayi belum terbuka sepenuhnya. Do Hee mengeluhkan soal rasa sakit yang dideranya dan minta melakukan operasi cesar. Perawat minta Do Hee menunggu lebih dulu dan pergi. Ho Goo masuk dan bertanya soal rasa sakit Do Hee.

Di tempat lain, Ho Kyung sedang memberikan praktik kepada seorang cowok tentang tingkatan rasa sakit. Dia bilang ada tujuh tingkatan rasa sakit dan cowok itu baru di tingkat keempat. Masih ada tiga tingkatan lagi. Tapi cowok itu menyerah. Dia menerangkan di hadapan beberapa orang, menurut penelitian, persalinan memiliki tingkat 10 besar dari rasa sakit paling menyakitkan. Bahkan, cowok tadi baru saja menyelesaikan tingkat empat sudah kelojotan, jari tangan dan kaki serasa mau putus. 

Ho Kyung bilang persalinan tidak cuma memiliki rasa sakit yang besar, tapi juga tanggung jawab yang besar. Pada akhirnya, orang-orang yang diberi kuliah oleh Ho Kyung menghadap pasangannya dan meminta mereka tidak saling memberikan rasa sakit itu. Enak buatnya, tidak enak rasa sakitnya. Ho Kyung menambahkan karena itu demi mencegah situasi semacam itu, kalau main sebaiknya memakai kond*m.

Tidak jauh dari tempat Ho Kyung berdiri, dosennya dan seorang sponsor mengatakan kalau responsnya jauh lebih besar dibandingkan harapannya. Sponsor kond*m mengatakan kalau Ho Kyung cerdas dan bertanya-tanya darimana ide semacam itu muncul. Dia yakin, pasti banyak cowok klepek-klepek padanya. Dosen Ho Kyung menjawab ada empat mahasiswa DO gara-gara Ho Kyung.

Dosen Ho Kyung memanggil Ho Kyung ke ruangannya untuk memberikan biaya pengganti  atas penelitian yang telah dilakukan. Ho Kyung mengucapkan terima kasih dan berniat langsung pergi, tapi dosennya bertanya apa Ho Kyung sedang berkencan atau merencanakan kencan dengan seseorang? Dalam hati, Ho Kyung bertanya apa dosennya menanyakannya masih jomblo atau sudah ada yang memiliki?

Dalam sebuah adegan lebay yang terjadi antara Ho Kyung dan dosennya, Ho Kyung menjawab dirinya lagi jomblo. Dosen kembali bertanya bagaimana dengan beberapa pria yang Ho Kyung campakkan – seperti Oh Jae Kyul, Yoon Sae Ho, Lee Jong Won, dan Kim Min Suk? Ho Kyung menyatakan tidak menganggap para kecoak itu ada. Sebenarnya, ujung-ujungnya, pertanyaan ini-itu dari dosen meminta Ho Kyung untuk mempertimbangkan anaknya. Ho Kyung minta bu dosen mengulangi permintaannya.

“Anakku sangat sibuk. Ia mendapatkan segala sesuatu yang ditentukan untuk dirinya. Masalahnya adalah kencan. Aku ingin kau menerapkan kemampuan sosial itu sebelum terlambat. Itulah kenapa aku berpikir untuk memulai proyek 'some' ini. Karena kau ahlinya dalam hal ini, aku butuh bantuanmu,” jelas bu dosen, “Pikirkanlah.” Dia memberikan Ho Kyung kartu nama.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Ho Goo's Love' episode 4 - bagian 2.