Breaking News

UKM LPDB Kemenkop Alokasikan Rp 600 Miliar untuk Pinjaman Syariah 16 Jan 2017 13:28

Article image
Dirut LPDB Kemenkop, Kemas Danial saat melakukan kunjungan kerja ke Jepara (Foto: Ist)
Penyaluran daa LPDB dengan pola syariah sejalan dengan rencana LPDB membentuk Direktorat Syariah pada tahun 2017.

JEPARA, IndonesiaSatu.co -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) mengalokasikan dana pinjaman atau pembiayaan dengan pola syariah sebesar Rp 600 miliar untuk disalurkan kepada mitra binaan di seluruh Indonesia pada 2017.

Kemas Danial, Direktur Utama LPDB mengatakan, penyaluran daa LPDB dengan pola syariah sejalan dengan rencana LPDB membentuk Direktorat Syariah pada tahun 2017.

"Manfaatkan kesempatan emas ini dengan baik, apabila ada yang tidak tahu bagaimana cara mengajukan proposal silahkan nanti bertanya kepada kami," dalam acara Pengarahan dan Sosialisasi LPDB-KUMKM di Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) - Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Alhikmah, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (14/1/2017) akhir pekan lalu.

Berdasarkan data LPDB, penyaluran dana bergulir dengan pola syariah mencapai Rp 1,48 triliun atau 18,31 persen sampai 31 Desember 2016. Sedangkan total dana bergulir yang disalurkan tercatat sebesar Rp 8,08 triliun.

Semantara untuk tahun ini, total dana bergulir yang akan disalurkan sebesar Rp 1,5 triliun. Dari jumlah tersebut Rp 600 miliar untuk pinjaman syariah, sisanya Rp 900 miliar untuk pinjaman konvensional.

"Mudah-mudahan konvensional dengan syariah kita pisahkan, Rp 900 miliar untuk konvensional, kemudian syariah ada Rp 600 miliar. Tapi kalau misalnya syariah laku lebih banyak dan konvensional lambat kita bisa ambil dari konvensional," ujarnya.

Dalam penyaluran pinjaman dengan pola syariah, LPDB akan berkejasama dengan Perhimpunan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Indonesia atau Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS). Kemas juga membuka peluang kepada mitra untuk bisa mengakses dana bergulir langsung kepada LPDB asalnya memenuhi syarat yang ditentukan.

"Sebetulnya angka Rp 600 miliar ini besar tapi infrastruktur sama saja karena menyatu (Direktorat Syariah dengan LPDB). Syariah itu hanya polanya saja, SDM-nya itu-itu juga. Nah kerjasama dengan BMT ini, karena BMT salah satu strategi partner kita di daerah, mereka itu cukup berkembang sekarang. Di daerah itu BMT itu paling banyak," tandasnya.

Kemas menjanjikan alokasi pinjaman syariah untuk Jepara lebih besar, karena Jepara dikenal sebagai salah satu daerah dengan basis muslim terbesar. Dia berharap dengan bantuan dana stimulus dari pemerintah ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, serta menekan angka pengangguran dan kemiskinan.

"Dengan datangnya kami ke Jepara ada pertumbuhan ekonomi, agar angka pengangguran dan kemiskinan ditekan, dan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen nasional. Diharapkan Jepara bisa di atas 5,1 persen. Saya berpesan dana bergulir dapat dijaga dengan baik terutama pengembalian harus tepat waktu, kalau tidak bisa jadi masalah. Jadi karena ini dana LPDB jangan sampai gak mengembalikan, kalau tidak kita bisa dipenjarakan semua," tegasnya.

Yasir Khalid, Ketua Perhimpunan BMT Indonesia MPD Jepara berharap LPDB dapat memberikan prioritas pinjaman kepada KUMKM Jepara, yang menjadi mitra mereka. Karena sudah barang tentu kehadiran Kemas di Jepara ini akan mampu memotivasi mitra dalam meningkatkan usahanya.

"Ini merupakan suatu istimewa Pak Kemas datang ke kita, mudah-mudahan kedatangannya berdampak positif. Jepara kita harapkan jadi prioritas karena beliau bersedia datang ke sini, jadi ini kesempatan istimewa," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa selama ini pendanaan KSPPS sebagian besar masih bersumber dari perbankan. Harapannya untuk ke depan kerjasama KSPPS dengan LPDB dapat terjalin baik sehingga mitranya dapat mengakses pinjaman dana bergulir untuk kepentingan peningkatan kapasitas usaha mereka.

"Integritasnya tidak perlu diragukan karena kita saling tolong menolong, itu dari semua sisi. Itu yang langka. Jadi baik pengembangan SDM kita saling gotong-royong, sharing bersama. Kemudian permodalan kalau kekurangan ada yang lebih kita bantu. Sehingga kita tahu persis keadaan teman-teman di perhimpunan ini," katanya.

 

 

---

Komentar