Inilah Johannes Leimena, Tokoh Pemuda Kristen yang Turut Lahirkan Sumpah Pemuda 1928!
Sumber: Jawaban.Com

Nasional / 25 October 2017

Kalangan Sendiri

Inilah Johannes Leimena, Tokoh Pemuda Kristen yang Turut Lahirkan Sumpah Pemuda 1928!

Budhi Marpaung Official Writer
10347

Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan ras menghadiri sebuah kongres penting bagi masa depan bangsa Indonesia. Kongres yang dinamakan Kongres Pemuda ke-II itu menghasilkan sebuah keputusan yakni ikrar bersama yang dikemudian hari diberi nama Sumpah Pemuda.

Satu diantara para peserta yang hadir dalam kongres saat itu adalah Johannes Leimena. Mewakili Jong Ambon, pria yang saat itu berusia 23 tahun juga terpilih sebagai panitia dengan jabatan Pembantu IV.

Lahir di kota Ambon pada 6 Maret 1905, Leimena kecil dan keluarga hijrah ke Batavia pada 1914. Di kota ini, ia meneruskan studi ke ELS (Europeesch Lagere School) namun itu beberapa bulan saja lalu pindah ke sekolah menengah Paul Krugreshool (Kini PSKD Kwitang). Dari sini ia melanjutkan pendidikan ke MULO Kristen, lalu berlanjut ke STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen), cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Prihatin dengan masih minimnya perhatian umat Kristen saat itu terhadap nasib bangsa, Leimena terdorong untuk aktif pada “Gerakan Oikumene”. Pada 1926, ia mendapatkan tugas untuk mempersiapkan konferensi mahasiswa Kristen di Bandung. Konferensi pertama yang menghadirkan pemuda-pemudi Kristen dari lintas denominasi ini pun diketahui berjalan dengan baik.

Usai melaksanakan konferensi mahasiswa Kristen, Leimena yang juga merupakan anggota dari Jong Ambon ambil bagian di dalam Kongres Pemuda ke-II di Batavia. Serangkaian pertemuan dilakukan perkumpulan-perkumpulan pemuda saat itu dilakukan demi menyukseskan Kongres Pemuda yang ke-II.

Setelah urun rembuk akhirnya disepakati bersama bahwa Kongres Pemuda yang Ke-II akan diadakan pada 26-28 Oktober 1928 di tiga tempat berbeda. Rapat pertama berlangsung di Katholieke Jongelingen Bond di Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), lalu dipindahkan ke Oost Java Bioscoop di Konigsplein Noord (sekarang Jalan Medan Merdeka Utara), dan kemudian Gedung Kramat 106 untuk rapat ketiga sekaligus penutupan rapat.


(Diorama Kongres Pemuda ke-II / Sumber: tempo / Subekti)

Dalam Kongres Pemuda II berhasil dirumuskan ikrar bersama dari perkumpulan-perkumpulan pemuda yang hadir yang nantinya dinamakan Sumpah Pemuda. Adapun isi dari sumpah pemuda yang asli ejaannya sebagai berikut:

Pertama : KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

Kedua : KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

Ketiga : KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.

Selepas dari Kongres Pemuda ke-II, Leimena bersama para pemuda dari perkumpulan lain bersama-sama berjuang di dalam mewujudkan persatuan yang telah diikrarkan. Seperti diketahui, dengan terjadinya persatuan akhirnya Indonesia bisa memperoleh kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Dahlia Nainggolan, Bayang-bayang Kematian Selalu Menghantuinya

Setelah Republik Indonesia berdiri, sejarah mencatat Dr. Leimena turut ambil bagian di dalam mengelola negara ini.

Sebagai penghargaan kepada jasa-jasanya, pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden No 52 TK/2010 pada 2010 memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Dr. Johannes Leimena.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami