TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Amerika Serikat masuk daftar lima besar investor yang menanamkan modal ke Indonesia sepanjang triwulan pertama 2017.
Realisasi investasi Amerika menempati posisi ke empat dengan capaian US$ 587,4 juta pada periode Januari-Maret 2017. "Investasi dari Amerika cukup besar. Saya menganggap Amerika selalu menjadi minimal top 7," kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong di Jakarta, Rabu, 26 April 2017.
Thomas menekankan pentingnya menjaga hubungan ekonomi dengan Amerika. Hal itu juga tersirat dalam kunjungan Wakil Presiden Amerika Michael Pence pekan lalu ke Indonesia.
Ia menilai hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika penting, terutama dari sisi investasi. Pasalnya, investasi dari negeri adidaya itu tidak hanya punya kuantitas besar, tapi kualitasnya juga tinggi.
"Teknologinya juga cenderung tinggi, merek-merek canggih dan jaringan internasional. Itu penting buat kita," katanya.
Baca Juga:
Selain Amerika. Thomas juga menekankan pentingnya investasi Cina, yang sepanjang triwulan pertama 2017 mencapai US$ 599,6. Capaian tersebut menempatkan Cina di posisi ke tiga setelah Singapura (US$ 2,1 miliar) dan Jepang (US$ 1,4 miliar).
Mantan Menteri Perdagangan itu menuturkan pertumbuhan investasi Cina dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia paling tinggi.
"Cina sudah menjadi ekonomi terbesar nomor dua dunia dan nomor satu di Asia. Jadi sangat wajar kalau dia akan menjadi investor nomor satu di Indonesia," ujarnya.
Thomas bahkan menilai investasi Cina di Indonesia masih kurang jika dibandingkan dengan investasi Negeri Tirai Bambu di negara-negara tetangga.
"Kita masih ketinggalan dibandingkan negara tetangga. Namun, menurut saya, trennya jelas, investasi Cina akan meningkat terus," ucapnya.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi pada triwulan pertama 2017 mencapai Rp 165,8 triliun atau 24,4 persen dari target yang ditetapkan Rp 678,8 triliun.
Capaian tersebut meningkat 13,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 146,5 triliun dan menyerap 194 ribu tenaga kerja.
Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 68,8 triliun, naik 36,4 persen dari Rp 50,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adapun penanaman modal asing (PMA) Rp 97 triliun, naik 0,94 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 96,1 triliun.