Berbuat Baik Tak Cukup Jadikan Kita Sebagai Orang Kristen, Ingat Hal Penting Lainnya Ini!
Sumber: foxnews.com

Kata Alkitab / 3 September 2018

Kalangan Sendiri

Berbuat Baik Tak Cukup Jadikan Kita Sebagai Orang Kristen, Ingat Hal Penting Lainnya Ini!

Inta Official Writer
4194

Saat berbincang dengan salah seorang pendeta saya di gereja mengenai bagaimana orang lain harus bersikap. Tentu saja, kita sebagai orang Kristen diajarkan untuk selalu mengasihi sesama. Namun, terbesit dalam pikiran saya, bukankah kita juga banyak melihat orang yang tidak percaya juga bisa mengasihi banyak orang lewat tindakan mereka yang baik?

Contohnya saja saat saya mendengar sebuah podcast yang berisi tentang renungan harian. Pada kolom komentar, saya melihat ada salah seorang yang menuliskan, "Saya adalah seorang Kristen, tapi saya punya banyak teman yang memilih untuk tidak beragama.

Saya menyadari betul kalau mereka sedang berada dalam kegelapan. Namun, kalau boleh jujur, mereka adalah orang tebaik yang pernah saya kenal. Malah, mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan teman-teman Kristen saya. Saya tidak tahu bagaimana harus bersikap. Adakah yang bisa menjelaskan hal ini kepada saya?"

 

 

BACA JUGA: Mengapa Orang Kristen Harus Selalu Berbuat Baik?

 

Pernyataan di atas jadi pukulan buat saya sebagai orang Kristen. Bahkan banyak orang yang mengaku jauh lebih nyaman saat berada di lingkungan yang isinya bukan orang-orang percaya. Bukankah hal ini menjadi tantangan buat kita sebagai orang Kristen?

Pendeta saya menjelaskan, pada masa pelayanannya dulu, ia juga pernah mengenal seseorang yang tidak percaya dengan Tuhan. Pemilik toko emas, katanya. Bagi orang ini, uang akan memberinya kebahagiaan.

Meski demikian, sikap orang ini sangat baik kepada pendeta saya. Bahkan sering ia mendukung pelayanan di gereja, ikut dalam kegiatan sosial untuk membantu mereka yang membutuhkan, begitupun ia juga baik pada orang lain.

Suatu hari, orang ini diberikan sebuah benjolan dalam tenggorokannya yang sangat mengganggu. Setelah mencoba pengobatan sana-sini, ia tak juga kunjung sembuh. Akhirnya ia memutuskan untuk memulai sebuah diskusi dengan pendeta saya, dan berkata, "ternyata uang tidak bisa membeli segalanya, ya, bu. Saya tidak juga sembuh sampai sekarang."

 

BACA JUGA: Melakukan Kebaikan karena Bersyukur

 

Orang ini kehilangan teman-teman, kenalannya, uang yang dia pakai untuk berobat pun tidak sedikit. Ia kehilangan segalanya. Dalam pergumulan tersebut, ia melihat kalau pendeta saya tetap ada bersamanya. Tidak lama setelahnya, orang ini mulai belajar untuk berdoa dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya.  

Setiap orang bisa berbuat baik. Namun, bukankah pertanyaan yang saya baca dari kolom komentar ini menjadi sebuah koreksi diri? Apakah terang Kristus yang ada di dalam hati kita telah cukup kuat untuk mendatangkan kemuliaan bagi Bapa?

Kita harus bisa belajar untuk jadi lebih peka buat mereka yang membutuhkan kebaikan kita. Titus 2:7, “Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.” Dengan menambahkan kebaikan hati pada kerohanian kita, maka kasih Bapa akan menjadi sempurna di dalam kita. 

 

 

BACA JUGA: Bermurah Hati Itu Kewajiban Kita, Hindari Lakukan 4 Alasan Ini Saat Ingin Berbagi Kebaikan

 

Kebaikan tidak membawa kita ke Sorga. Kita sebagai orang Kristen tidak berbuat baik agar bisa masuk Sorga, melainkan karena pengorban Kristus yang telah menyelamatkan kita. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan, itu adalah cara kita untuk bersyukur dan meneladani pribadi Kristus yang sudah mengorbankan diriNya sendiri untuk umat manusia. Selain itu, kita juga dituntut untuk senantiasa berbuat baik tidak hanya pada orang yang berbuat baik kepadanya, melainkan juga kepada musunya (Lukas 6:33).

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami