Monday, December 22, 2014

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 157

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 156.

sinopsis Jodha Akbar episode 157
sinopsis Jodha Akbar episode 157

Malam hari, Benazir dan Zakira berjalan menuju kamar Raja Jalal, tapi mereka menghentikan langkah saat melihat Ratu Jodha dan Moti yang tengah menanti kedatangan Raja Jalal. Benazir bertanya-tanya, “Apa yang Ratu Jodha lakukan disini?” Ia mendengus kesal karena rencananya menemui Raja Jalal selalu saja terhalangi olehnya.

Zakira mengajak Benazir mundur dulu. Dengan keberadaan Ratu Jodha dan Moti di sana, mereka takkan bisa menyelesaikan tugas. “Kita takkan bisa menemui Baginda, jika Ratu Jodha saja tidak bisa menemuinya,” jelas Zakira, “Lagipula, tak ada yang bisa kita lakukan di depan mereka. Ayo kembali!”

Sebelum membalikkan tubuhnya, Benazir berkomentar jika dirinya ingin menusuk Ratu Jodha karena selalu menghalang-halanginya.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 157

Hingga keesokan hari, Ratu Jodha dan Moti masih di sana. Mereka masih menunggu Raja Jalal datang. Ratu Jodha mengatakan pada Moti bahwa semua yang dilakukannya adalah semata-mata demi melindungi Raja Jalal – itu janji yang telah diucapkan pada ibunya, yaitu melindungi pria yang telah menikahinya. Moti menyahut, “Tidak, Ratu Jodha. Kau tidak melakukannya demi memenuhi janjimu pada Ibumu. Tapi, kau melakukannya, karena cintamu pada Baginda.”

Ratu Jodha menganggap Moti mengatakan hal yang lancang. Moti meminta maaf atas hal tersebut, tapi ia menjelaskan alasannya. “Anda bersedia tidak tidur demi menjaga seseorang yang tidak peduli padanya. Oh, bukankah ini disebut cinta, Ratu Jodha?” goda Moti.

Ratu Jodha sebal mendengar pernyataan Moti. Tidak berapa lama kemudian, Raja Jalal berjalan melewati mereka, tanpa menegur. Ratu Jodha memanggil-manggil Raja Jalal, “Baginda! Baginda, berhentilah sebentar, aku ingin bicara denganmu.”

Raja Jalal menghentikan langkahnya dan menengok ke arah Jodha. “Aku tahu kau tidak mau bicara padaku. Tapi, kali ini tolong dengarkan,” ucap Jodha, “Aku telah memastikan kabar yang akan kuberikan kepadamu. Orang yang mau membunuhmu adalah Benazir. Dia datang ke Mughal untuk membunuhmu! Dia adalah... wanita racun!”

sinopsis Jodha Akbar episode 157
sinopsis Jodha Akbar episode 157

Mendengar kata wanita racun dialamatkan pada Benazir, Raja Jalal meminta Ratu Jodha mengetahui batasan-batasannya menuduh seorang sembarangan. “Aku tahu kau telah cemburu pada Benazir, sejak kedatangannya ke Agra. Namun ini sudah kelewat batas!” hardik Raja Jalal emosi, “Yang kau katakan itu omong kosong! Siapa yang mengatakan padamu bila Benazir seorang Wanita Racun?”

Ratu Jodha menjawab Sharifuddin-lah orang yang telah memberitahunya. Raja Jalal tambah emosi. Ia memekik bagaimana Jodha bisa mempercayai manusia seperti Sharifuddin - seorang pengkhianat negara? “Pikirkanlah, Jodha! Kenapa seorang pengkhianat mau repot-repot memikirkan keselamatanku? Terlebih ia mengirimkan pesannya hanya padamu, bukan padaku?” sangkal Raja Jalal. Ia memperingatkan bahwa Sharifuddin sedang menipu dan Jodha supaya bisa bebas dari penjara.

Ratu Jodha menggeleng. Ia tak yakin Sharifuddin mengada-ada, sebab ia telah melihat dengan mata kepala sendiri jika Benazir membiarkan lidahnya dipatuk seekor ular berbisa. Raja Jalal menggeleng, tak mempercayai apa yang ada di benak Ratu Jodha. Ia pergi, tapi Ratu Jodha menahan tangan Raja Jalal. “Baginda!” katanya, “Baginda, percayalah padaku. Aku melihat sendiri Benazir melakukannya. Kau boleh tidak mempercayaiku. Kau bahkan boleh menghukumku. Namun, sudah tugasmu menguak kebenarannya. Aku memintamu untuk menanggapinya secara serius kali ini saja.”

Raja Jalal memikirkan kata-kata terakhir Ratu Jodha dan memutuskan untuk mengumpulkan semua orang di istana.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 157

Ketika semua orang sudah berkumpul, pengawal meneriakkan kedatangan Raja Jalal. Lalu, masuklah Raja Jalal ke ruang pertemuan. Ibu Suri Hamida bertanya-tanya apa yang telah terjadi, kenapa Jalal memanggil semua orang? Tidak hanya, Ibu Suri yang bertanya-tanya, Ruqaiya, PM Maham, Adham Khan, dan lainnya juga mempertanyakan hal serupa.

Tidak berapa lama kemudian, Benazir pun datang, ditemani Zakira pelayan setianya, dengan gerakan slow-motion sehingga bahasa tubuhnya terlihat sangat menggoda. Tanpa basa-basi, Raja Jalal langsung bertanya, “Benazir, seseorang yaitu Ratu Jodha melaporkan bahwa kau adalah wanita racun yang datang untuk membunuhku, benarkah itu?”

sinopsis Jodha Akbar episode 157

Benazir dan Zakira (termasuk orang-orang yang hadir dalam sidang pertemuan) tampak terkejut, dari mana Ratu Jodha mengetahui hal tersebut? Maham tersenyum sinis, meremehkan Ratu Jodha. Tuduhan yang dilontarkan Ratu Jodha kepada Benazir dinilainya tanpa tedeng aling-aling dan buruk sekali. Dituduh seperti itu, jelas Benazir menampiknya dan mengaku terkejut dengan tuduhan itu, terlebih orang yang menuduhnya adalah Ratu Jodha, seseorang yang dinilainya baik selalu menghormati wanita dari segala kalangan.

Raja Jalal tidak langsung mempercayai pernyataan Benazir yang menyangkal tuduhan. “Ia telah mengatakan kau adalah wanita racun, yang mengkonsumsi racun, sehingga racun ada dalam darahmu,” kata Raja Jalal. Ia kemudian meminta Benazir membuktikan ketidakbenaran dari tuduhan tersebut.

“Apa aku dituduh seperti itu, karena berasal dari harem milik Abul Mali?” tanya Benazir, dan menerima tantangan pembuktian yang diminta.

Raja Jalal memerintahkan prajurit membawakan Benazir susu. Setelah susu disediakan, ia mengatakan, “Benazir. Kau harus minum dari gelas ini. Jika kau wanita racun, maka susunya akan menjadi beracun saat menyentuh lidahmu. Minumlah.” Benazir melakukan apa yang diperintahkan Raja Jalal. Namun, tantangan belum usai, Raja Jalal segera memerintahkan Zakira untuk meminum sisa susu yang telah menyentuh lidah Benazir. Zakira gemetar mendengarnya, tapi ia tak memiliki pilihan lain ketika Benazir telah menyorongkan gelas padanya.

sinopsis Jodha Akbar episode 157
sinopsis Jodha Akbar episode 157

Sebelum minum, Zakira berkata, “Aku telah melayaninya selama bertahun-tahun. Jadi, aku tahu bahwa ia tidak bersalah. Aku siap untuk meminum susu ini.” Semua orang tegang menunggu apa yang akan terjadi setelah Zakira meminumnya. Namun, tak terjadi apa-apa. “Baginda, aku telah membuktikan ketidakbersalahanku,” ucap Benazir yang sekarang berada di atas angin sekarang, “Karena itu, izinkan aku meminta sesuatu padamu. Kumohon lukai saja tubuhku, sebagai bentuk hukuman atas pelanggaranku yang hanya seorang pelayan dari harem Abul Mali? Meskipun Anda sudah memperlakukanku dengan baik dan menghormatiku, tetap saja aku hanya pelayan.” Benazir ingin membuktikan kepada semua orang, terutama Ratu Jodha, bahwa pada darahnya tidak ada racun sama sekali.

Maham angkat suara, mengomentari kebodohan Ratu Jodha yang telah menuduh Benazir tanpa dasar. “Ratu Jodha, maaf,” ucap Maham, “Benazir hanyalah pelayan, tapi apa yang terjadi padamu? Membuat tuduhan palsu bertentangan dengan peraturan Kerajaan Mughai, terutama seorang ratu. Seharusnya kau tidak menyia-nyiakan waktu semua orang, dengan membuat tuduhan palsu seperti itu.”

Tidak hanya PM Maham yang berkomentar pedas, Ratu Ruqaiya juga ikut berkomentar pedas, “Ratu Jodha, kau adalah salah satu Permaisuri Utama Kaisar. Sama seperti Kaisar, para permaisuri juga mewakili nama kerajaan. Banyak orang yang menggagumimu. Sebagai seorang ratu seharusnya kau lebih bertanggung jawab pada tugas dan citramu.”

sinopsis Jodha Akbar episode 157
sinopsis Jodha Akbar episode 157

Ratu Jodha hanya bisa menunduk diam, mendengar kekesalan semua orang atas kesalahannya menuduh. Raja Jalal membubarkan pertemuan. Semua orang kembali ke tempat dan tugas masing-masing, termasuk Ratu Jodha. Raja Jalal menahannya dan berdiri mendekatinya, “Kau pernah mengatakan kepadaku, Ratu Jodha, mencari kebenaran adalah tugasku. Aku telah melakukan tugasku. Sekarang, beritahu aku, selain kecemburuan, apakah ada alasan lain kau menuduh Benazir? Atau apakah egomu masih merasa tidak puas?”

Ratu Jodha menggeleng dan tetap kukuh pada kebenaran yang dipegangnya. “Mungkin tidak ada bukti atau saksi yang kumiliki. Tapi, aku telah melihat kenyataan bahwa Benazir adalah wanita racun,” jelas Ratu Jodha. Raja Jalal mencemooh ucapannya dan mengatakan bahwa ia dan semua orang telah melihat kenyataannya. Ia menambahkan, “Kau telah mengenal adikmu, Shivani, sejak masih kecil, bukan? Tapi, kenapa kau tidak bisa melihat kenyataan tentangnya? Yang kulihat adalah seorang istri yang cemburu yang ingin memberi pelajaran kepada seorang pelayan. Kau selalu saja membuat kesalahan. Bahkan sekarang kau mulai berbohong, Ratu Jodha.”

Raja Jalal pergi meninggalkan Ratu Jodha yang menggumam supaya suaminya tidak mengacuhkan kebenaran. 'Baginda, jangan melakukan kesalahan dengan mengacuhkan kebenaran. Suatu hari nanti, kau akan menyesal, karena tidak mempercayaiku.'

***

sinopsis Jodha Akbar episode 157

Sementara itu, di kamar Benazir, tampak Zakira kelojotan. Sebenarnya di ruang pertemuan tadi Zakira telah terkena racun Benazir, tapi berusaha menahannya. Benazir segera merebahkan Zakira di atas kasur dan memberikannya penawar racun. Ia tak bisa membiarkan Zakira tewas begitu saja. “Ya Tuhan, racunmu lebih beracun daripada racun ular,” seloroh Zakira.

Benazir mengucapkan terima kasih kepada Zakira yang telah mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkannya. Zakira berkomentar, “Jika aku tidak melakukannya, maka kita takkan menyelesaikan misi utama kita.”

Benazir menyahut, “Semua kekacauan ini disebabkan oleh Ratu Jodha. Ia selalu saja mengganggu rencanaku, tiap kali aku berniat menemui Baginda atau saat aku dipatuk.” Meski hari ini berhasil lolos dari tuduhan ini, Benazir yakin bahwa Ratu Jodha tetap tidak akan menyerah dalam mencari bukti. Di sisi lain, mereka akan terkena murka Abul Mali atas kelambanannya membunuh Raja Jalal.

Posisi mereka untuk membunuh Raja Jalal dengan racun yang Benazir miliki juga akan semakin sulit. Karena semua orang sudah tahu, Ratu Jodha menuduhnya wanita racun. Jika sampai membunuh Raja Jalal dengan racun, maka orang-orang Agra akan menyadari pembunuh Raja Jalal adalah dirinya. “Apa yang akan kau lakukan Benazir untuk membunuhnya?” tanya Zakira, “Bagaimanapun kita tak bisa melarikan diri.”

Benazir mengungkapkan bahwa yang harus mereka lakukan adalah melarikan diri secepatnya, sebelum Abul Mali keluar penjara sebelum Ratu Jodha menemukan bukti yang sebenarnya. Tugasnya adalah membunuh Raja Jalal, bukan terjebak dalam situasi serba sulit. Zakira mengatakan tak mudah bagi mereka kabur dari Agra begitu saja. Namun, Benazir menyebutkan hanya ada satu cara, yaitu melalui singgasana.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 157
sinopsis Jodha Akbar episode 157

"Kini, semua orang di istana berpikir bahwa aku tidak benar,” ucap Ratu Jodha gelisah, “Aku tahu bahwa Benazir adalah wanita racun dan dan jiwa kaisar sedang terancam. Ia akan membunuh Baginda, Moti.”

Moti meminta Ratu Jodha untuk istirahat, karena sudah dua hari belum tidur. Ratu Jodha membentak Moti, memintanya diam! Ia berkomentar bagaimana bisa Moti memintanya tidur sementara nyawa Raja Jalal berada dalam bahaya? Ia kemudian bertanya apa Moti mempercayainya?

“Ratu Jodha, kita sering salah melihat sesuatu di dalam kegelapan,” jawaban Moti membuktikan ia tidak percaya. Ratu Jodha meyakinkan Moti lagi bahwa ia melihat dengan mata kepala sendiri Benazir membiarkan lidahnya dipatuk ular. Moti tetap berpegang pada kenyataan saat pembuktian tadi dan menyebutkan bila Zakira pasti sudah lewat saat minum susu dari gelas yang sama diminum Benazir.

“Aku tahu, Benazir adalah wanita racun, Moti,” peryakin Ratu Jodha lagi, “Jika tidak, tak mungkin Maqsood (pria penjaga surat yang bertugas memecah sandi / kode rahasia) tewas teracuni dan ada ular di istana. Duh, kenapa semua orang tidak ada percaya padaku?” Moti menjawab karena Benazir telah menutup kecurigaan dengan pembuktiannya. Ia menyebutkan bahwa Ratu Jodha terbingungkan dengan kecurigaannya terhadap Benazir dan keselamatan nyawa Raja Jalal. Ia kemudian meminta Ratu Jodha untuk beristirahat kembali. Ratu Jodha menggeleng, tak percaya bahkan pelayan setianya tak mempercayai ucapannya. “Jadi, menurutmu aku menuduh Benazir karena mencemburuinya?” tanya Ratu Jodha, “Kau adalah sahabatku, setidaknya cobalah untuk memahami diriku.”

sinopsis Jodha Akbar episode 157
sinopsis Jodha Akbar episode 157

Pengawal berteriak jika Ibu Suri Hamida Bano datang. Moti langsung undur diri untuk memberikan ruang pada keduanya bicara. Ibu Suri Hamida segera bertanya, “Jodha, aku datang karena mendengar kau belum tidur selama dua hari. Ada apa?”

Ratu Jodha mengaku tidak bisa tidur, terlebih dirinya mengetahui adanya bahaya yang mengancam nyawa suaminya dari seorang wanita racun yang berkeliaran di dalam istana. Ibu Suri terdiam, membuat Ratu Jodha bertanya, “Apa menurut Ibu Suri, aku bersalah dalam hal ini?”

Ibu Suri Hamida tersenyum mendengar pertanyaan menantunya. Ia mengaku tidak bisa menyalahkan Jodha dalam hal ini, karena pada kenyataannya Jodha berniat melindungi suaminya. Hanya saja, ia meminta Jodha lebih bijak. “Jalal telah membuktikan Benazir tidak bersalah di depan semua orang. Untuk apa kau merasa khawatir, jika tidak ada gunanya memikirkan masalah ini?” komentar Ibu Suri, “Jodha, aku sangat mengenal Jalal. Ia sangat bijak dan tahu bagaimana caranya melindungi diri sendiri.”

Ratu Jodha masih menggebu untuk mencari dukungan bahwa Benazir akan membunuh Raja Jalal. Ibu Suri mencoba menenangkan Jodha dan melihat fakta yang ada, bahwa Zakira si pelayan pasti akan mati setelah meminum susu sisa Benazir. “Benazir telah membuktikan dirinya tidak bersalah, dan kau harus menerima itu. Jika tidak, orang-orang akan kehilangan kepercayaan padamu. Tenangkanlah dirimu, Jangan biarkan emosi melanda pikiranmu, atau kau akan mengambil keputusan yang salah. Dengan begitu, hubunganmu dan Jalal akan semakin merenggang. Dan aku tidak mau itu terjadi. Apa kau mengerti maksudku?”

Ratu Jodha terdiam mendengar petuah Ibu Suri. Setelah itu, Ibu Suri bangkit dan menggenggam tangan Jodha, memintanya istirahat dengan tenang, kemudian pergi meninggalkan Jodha yang masih tak percaya semua orang berpikir bahwa ia menuduh Benazir berdasarkan rasa cemburu. Ia bertanya bagaimana cara memberitahu semua orang  yang dipedulikannya bukanlah Benazir, melainkan keselamatan Raja Jalal.

***

sinopsis Jodha Akbar episode 157
sinopsis Jodha Akbar episode 157

Mengenakan kerudung panjang berwarna kuning, Benazir berjalan bersama Zakira keluar kerajaan Mughal. “Cepatlah, Zakira, kita harus pergi sebelum ada orang yang melihat kita,” pinta Benazir. Namun, Zakira mengungkapkan kaki-kakinya yang pendek tidak bisa berjalan lebih cepat dari Benazir.

“Jika tidak cepat, kita akan dibunuh. Jika kita beruntung kita bisa lolos, tapi kita tidak bisa selalu melarikan diri,” kata Benazir. Mereka lalu menyamakan langkah, ketika tiba-tiba PM Maham memanggil, “Tunggu!” Benazir dan Zakira menoleh dengan gemetar ketika PM Maham menatap mereka tajam.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 158.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 157

0 komentar:

Post a Comment