Motorola Perkuat Fitur LBS

Koran SI , Jurnalis-Rabu 22 September 2010 10:33 WIB

Motorola Droid

DI samping HTC Corp, produsen utama smartphone bersistem operasi Android, dari Google Inc, adalah Motorola Inc. Dengan memproduksi smartphone bersistem operasi Android, Motorola bahkan mampu bangkit dari keterpurukan sejak kejayaan Razr memudar.

Namun begitu, Motorola tampak belum puas hanya dengan mengandalkan Android, yang juga sudah banyak ditawarkan para pesaing Motorola. Karena itu, Motorola berupaya membuat diferensiasi dengan memperkuat fitur LBS (Location-Based Service). Guna memperkuat fitur LBS smartphone-smartphonenya, Motorola rela mengakuisisi produsen spesialias aplikasi LBS Aloqa GmbH. Selama ini, aplikasi LBS Aloqa memang dikenal andal dalam melacak lokasi, indentitas, dan hubungan sosial pengguna smartphone, termasuk para pengguna Android.

"Sumber daya dan teknologi pelacakan Aloqa mampu mempercepat peluncuran platform layanan seluler kontekstual yang sedang kami bangun," ujar Corporate Vice President Software & Services Product Management Motorola Inc Christy Wyatt.

Para produsen smartphone dan pengembang software agresif mengembangkan aplikasi dan layanan LBS karena LBS menjanjikan pertumbuhan pendapatan sangat tinggi. Firma riset ABI (Allied Business Intelligence) Research Inc memperkirakan, pendapatan global LBS pada 2010 akan mencapai USD560 juta.

ABI Research menegaskan, pendapatan global LBS akan terus meningkat hingga 2015. Berkat lonjakan populasi smartphoneberteknologi GPS (Global Positioning System), ABI Research memperkirakan, pendapatan LBS pada 2015 akan menembus USD1,8 miliar.

"LBS semakin populer berkat kehadiran smartphoneGPS dan toko-toko aplikasi online yang menjual aplikasi LBS seperti App Store milik Apple Inc," ujar Practice Director ABI Research Inc Dominique Bonte.