Senin 04 Apr 2016 20:47 WIB

Gempa 6,9 SR Guncang Republik Vanuatu

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Karta Raharja Ucu
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SANTO -- Gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) mengguncang Republik Vanuatu, sebuah negara kepulauan di Samudera Pasifik bagian selatan, Ahad (3/4) waktu setempat.

Gempa ini awalnya disebut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) berkekuatan 7,2 SR. Namun angka itu diralat dan diturunkan menjadi 6,9 SR.

Gempa yang berpusat di 151 kilometer (km) sebelah barat laut dari Pulau Santo, Vanuatu, itu awalnya juga disebut berkedalaman sekitar 10 km, namun kemudian diralat menjadi sekitar 33 km. ‘’Bahaya sebagian besar telah berlalu dan peringatan bahaya tsunami dibatalkan dengan adanya revisi itu,’’ ujar Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

Seorang ahli geofisika di Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, Kanoa Koyanagi menyebut, berdasarkan semua data yang tersedia, ancaman tsunami dari gempa ini kini sebagian besar telah lewat. Departemen meteorologi Vanuatu menyatakan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.

Saksi mata Anna Romero, seorang dokter yang tinggal di sebuah hotel dekat Kota Luganville di Santo mengaku merasakan getaran. ‘’Namun saya tak melihat tanda-tanda kerusakan,’’ ujarnya kepada Reuters.

Gempa bumi biasa terjadi di daerah tersebut. Namun, meskipun tremor terjadi, seringkali tidak menimbulkan tsunami. Sebuah gempa 7,3 SR terjadi di Vanuatu pada bulan Oktober dan gempa 6,3 SR terjadi pada Desember tanpa menyebabkan kerusakan.

sumber : Reuters

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement