Tuesday, January 6, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 173

Sebelumnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 172.

Episode sebelumnya, Raja Jalal dan Ratu Jodha terpisah dari rombongannya dan bertemu dengan karavan yang sedang tetirah di tengah hutan. Namun, karavan itu tidak lama berhenti untuk kemudian berjalan kembali. Ke mana Raja Jalal dan Ratu Jodha melangkah?

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 173

sinopsis Jodha Akbar episode 173

Malam hari Raja Jalal dan Ratu Jodha tetirah di tengah-tengah hutan, duduk di sebuah batang pohon yang telah tumbang. Melihat istrinya kedinginan, Raja Jalal berinisiatif untuk mencari lebih banyak kayu untuk digunakan sebagai kayu bakar. Namun, Ratu Jodha melarangnya. Meski begitu, Raja Jalal bersikeras melakukannya – mengumpulkan reranting kecil di tanah.

Ratu Jodha mengambil reranting tersebut dari tangan Raja Jalal dan membuangnya. “Apa yang kamu lakukan?” tanya Raja Jalal, membuat ketegangan di antara keduanya selama beberapa saat. Selanjutnya, Ratu Jodha terkekeh dan mengatakan bahwa baru kali pertama dia melihat Raja Jalal melakukan hal-hal remeh semacam ini dan marah hanya lantaran reranting pohon yang kecil.

“Anda tidak cocok melakukan pekerjaan semacam ini Paduka Jalal,” ungkap Ratu Jodha.

“Yeah, aku melakukan ini hanya karena tidak ingin kamu merasa kedinginan,” sahut Raja Jalal. Kemudian Ratu Jodha menarik tangan Raja Jalal dan mengajaknya duduk di tempatnya semula. Sehingga, keduanya duduk merapat. Tangan Ratu Jodha menggenggam tangan Raja Jalal.

“Saya pernah hampir mati karena meminum racun. Jadi, udara dingin seperti ini tidak berarti buat saya.” Pernyataan Ratu Jodha membuat Raja Jalal tersenyum. Mereka saling memandang dan tersenyum kemudian. Ketika sadar, Ratu Jodha buru-buru menarik tangannya dan salting.

“Aku yakin kamu tidak mengkhawatirkan karena aku mengambil reranting untuk kayu bakar kan?” ucap Raja Jalal, mulai usil, “Aku yakin kamu hanya ingin duduk bersamaku, memegang tanganku, dan dekat-dekat denganku.” Hehehe...

“Bukan seperti itu...” sangkal Ratu Jodha, raut wajahnya mengeras – malu sendiri sepertinya. Dia lantas berdiri dan segera mengumpulkan reranting yang dibuangnya tadi. Puas menggoda istrinya, Raja Jalal tersenyum. Mendadak senyum di wajahnya hilang ketika terdengar suara langkah kaki kuda mendekat.

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Raja Jalal mendekati Ratu Jodha dengan sikap melindungi. “Ada apa Yang Mulia?” tanya Ratu Jodha.

“Seseorang mendekat.”

Ratu Jodha langsung menutupi rambutnya dengan saree dan berdiri di belakang Raja Jalal, bersembunyi. Seorang pria penunggang kuda datang menghampiri mereka dan menanyakan siapa mereka? Raja Jalal hanya menjawab mereka hanyalah musafir yang sedang menuju Terat Yatra. Penunggang kuda itu mengajak ke rumahnya, soalnya tempat yang disinggahi Raja Jalal dan Ratu Jodha tidak aman. Ratu Jodha berbisik di telinga Raja Jalal untuk mengatakan jika sang penunggang kuda terlihat seperti orang baik. Raja Jalal sependapat dengan Ratu Jodha, dan akhirnya setuju untuk pergi ke rumah si penunggang kuda itu.

*

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Ratu Jodha dan Raja Jalal datang ke rumah orang itu, di mana sang istri menyambut kedatangan mereka dengan mengeluarkan minuman. “Kalian sepertinya pasangan baru menikah,” komentar istri orang itu. Hal itu membuat Ratu Jodha tampak malu-malu. Namun, Raja Jalal langsung menampik komentar itu dengan mengatakan bahwa mereka sudah lama menikah.

“Siapa nama Anda, Nyonya?” tanya istri si Tuan Rumah.

“Saya Kajri,” sahut Ratu Jodha.

Kemudian Tuan Rumah bertanya, “Kalau suami Kajri namanya siapa?”

“Saya Badal,” tukas Raja Jalal, “Oiya, kalau Anda siapa Tuan?”

“Saya Todal Mal,” sahut Tuan Rumah. Kemudian dia bertanya kepada istrinya apakah sudah membagi uang? Sang istri mengangguk-angguk. Soal pembagian uang ini menarik perhatian Raja Jalal yang selanjutnya bertanya kenapa membagi uang? Todal Mal menjelaskan jika dirinya selalu membagi uang menjadi tiga bagian: untuk membayar pajak,  untuk sedekah, dan untuk diberikan kepada warga masyarakat sekitar. Dia beralasan melakukan itu supaya bisa menolong orang lain yang tidak mampu, dan soal makan mereka masih bisa mengandalkan keluarga sendiri.

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Mata Raja Jalal kemudian menumbuk lukisan di dinding, dan bertanya lukisan siapa itu? Todal Mal menjawab itu lukisan Shershah Suri – orang yang mengalahkan Raja Humayun (Ayahnya Raja Jalal). Mendengar jawaban itu, Raja Jalal mengepalkan tinjunya. Dia teringat kembali kata-kata Bairam Khan bahwa Suri telah memisahkannya dari orang tuanya. Dan salah satu orang kepercayaan Suri adalah Todal Mal.

*

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Suasana damai di desa itu mendadak dikejutkan oleh serangan dadakan yang dilakukan segerombolan perampok desa. Mereka membakari rumah-rumah dan menjarah harta benda penduduk. Todal Mal meminta Raja Jalal dan Ratu Jodha bersembunyi, sementara dia akan keluar untuk menghadapi para perampok. Melihat itu, istri Todal Mal menangis meraung-raung – berdoa untuk keselamatan sang suami. Ratu Jodha menenangkannya. Ratu Jodha memandangi Raja Jalal. Seolah memahami maksud Ratu Jodha, Raja Jalal segera bergerak keluar.

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Saat itu di luar, para perampok berhasil menangkap Todal Mal. Mereka siap menebas leher Todal Mal, ketika Raja Jalal meloncat untuk menebas lebih dulu salah seorang perampok yang akan menebas leher Todal Mal. Sebagai seorang prajurit tangguh, Raja Jalal bertarung melawan para perampok yang ilmu berpedangnya masih setingkat kecoak bila dibandingkan dengan Raja Jalal yang sudah setingkat gajah. Dalam tempo singkat, Raja Jalal berhasil membuat para perampok tumbang satu per satu. Melihat aksi heroik Raja Jalal, Todal Mal merasa jika Badal bukanlah orang biasa.

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Pada akhirnya, Raja Jalal berhasil menghabisi para perampok. Dia dan Todal Mal masuk kembali ke dalam rumah untuk mendapatkan perawatan dari para istri masing-masing. Di dalam kamarnya, Todal Mal mengatakan kepada istrinya jika Badal sepertinya bukan orang biasa, melainkan prajurit Mughal.

*

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Di kamar lainnya, Raja Jalal telungkup tanpa mengenakan pakaian, sementara Ratu Jodha dengan tekun mengobati luka-luka di punggungnya sambil merasakan sakit, seolah yang sakit adalah dirinya sendiri. Raja Jalal berkomentar, “Yang terluka itu aku, tapi kenapa kamu yang merasa sakit Ratu Jodha?”

“Anda terluka Paduka, bagaimana Hamba tidak merasakan sakit?” Ratu Jodha menjawab, “Ngomong-ngomong, kenapa Anda terlihat kesal mendengar nama Suri disebutkan. Apa yang Anda sembunyikan?” Raja Jalal menjelaskan jika pria bernama Todal Mal itu merupakan anak buah Suri – Suri adalah orang yang telah mengalahkan ayahnya di medan perang, sehingga dirinya kehilangan sosok seorang ayah. Hal yang membuatnya kesal adalah dirinya harus bermalam di rumah Todal Mal.

Raja Jalal menyebutkan, ketika menulis buku biografi Humayun, Ibunya Hamida Bano mengatakan jika masa-masa sulit bagi Humayun adalah saat dirinya di dalam tahanan bersama istri-istrinya. Meski begitu, ada seorang yang mengurus mereka dengan baik. Dialah Todal Mal. “Namun, hanya hari ini aku menyelamatkannya, sebab dia memberikan kita tumpangan di rumahnya. Nanti saat kembali menjadi Raja Jalal, aku akan bermusuhan lagi dengannya,” tegas Raja Jalal.

*

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Keesokan harinya, Raja Jalal dan Ratu Jodha bersiap melanjutkan perjalanan mereka. Sang Tuan Rumah menawarinya tandu untuk dinaiki Ratu Jodha. Namun, permusuhan yang dianggap belum selesai oleh Raja Jalal membuatnya menolak kebaikan Todal Mal. “Jika begitu, maka terimalah hadiah dari saya, Tuan,” pinta Todal Mal kepada Raja Jalal yang diketahuinya bernama Badal.

Raja Jalal membuka hadiahnya dan menemukan sebuah stempel Kerajaan Mughal. Todal Mal menjelaskan jika stempel itu milik Raja Humayun. “Saya mendapat stempel ini dari Beliau, yang memberi saya tanggung jawab terhadap istri-istri Beliau,” jelas Todal Mal.

“Dia itu musuh Anda, kenapa Anda membantunya?” tanya Raja Jalal tak mengerti. Todal Mal menggeleng dan menjelaskan jika dirinya sama sekali tidak memusuhi Kerajaan Mughal atau Raja Humayun. Apa yang dilakukannya semata-mata menjalankan kewajiban sebagai anak buah Suri. Dia juga mengaku tidak berbuat hal yang buruk terhadap para istri Raja Humayun.

Hati panas Raja Jalal meleleh seketika mendengar keterangan Todal Mal yang bak es di padang gurun. Seketika kekesalannya menghilang. Dia pun mengucapkan terima kasih banyak kepada Todal Mal yang telah memberinya pelajaran baru. Raja Jalal dan Ratu Jodha pun pergi.

sinopsis Jodha Akbar episode 173

Sepeninggal mereka berdua, istri Todal Mal bertanya, “Kenapa kamu berikan stempel Raja Humayun pada Badal?”

Todal Mal tersenyum. Dia menjelaskan, “Badal adalah Raja Jalal, putra Raja Humayun, yang tengah pergi bersama istrinya dengan penyamaran. Aku tahu tanpa sengaja setelah mendengar percakapan mereka semalam.”

*

sinopsis Jodha Akbar episode 173
sinopsis Jodha Akbar episode 173

Pada akhirnya, Raja Jalal dan Ratu Jodha sampai tempat Imam Salim Chisti di Sikri. Penyamaran keduanya tidak dikenali oleh para murid Chisti, namun sang imam dengan mudah mengenalinya. Ini membuat keduanya terkejut, yang sama sekali tidak menyangka penyamaran mereka dapat dengan mudah dikenali.

Entah karena apa, kemudian Salim Chisti memuji, “Siapapun bisa menjadi raja, tapi hanya Raja Agung Jalal saja yang mampu mengubah segala hal menjadi keberuntungan.” Dia juga menambahkan dirinya tahu Raja Jalal dan Ratu Jodha telah melalui banyak lika-liku kehidupan. Meskipun, terkadang Raja Jalal akan melalui jalan yang terjal dan sulit, namun keberadaan Ratu Jodha akan selalu mendukungnya. Sehingga, perjuangan yang sulit dan terjal menjadi mudah dan benar untuk dilaksanakan.

“Perjalanan kalian baru saja dimulai,” komentar Imam Salim Chisti, “Kalian akan mengarungi perjalanan panjang bersama dan tercatat dalam tinta emas sejarah. Ratu Jodha akan menuliskan namanya dalam tinta emas sejarah Kerajaan Mughal sebagai Maruiam uz Zamani.” Hal ini sontak membuat Raja Jalal terkejut.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 174.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 173

0 komentar:

Post a Comment