Breaking News

POLITIK Kereta Masih Jauh, Gerindra Sudah Usung Prabowo di Pilpres 2019 14 Jun 2016 10:31

Article image
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. (Foto:Antara)
Untuk kepemimpinan bangsa ini yang lebih baik, lebih hebat dan lebih sejahtera, Partai Gerindra kembali mengusung Prabowo pada pilpres 2019.

JAKARTA,IndonesiaSatu.co -- Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto sepertinya tidak pernah lelah berjuang menjadi orang nomor satu di republik ini. Setelah gagal dalam tiga kali pemilu, termasuk pemilu 2014 lalu, anak begawan ekonomi, Soemitro Djojohadikusumo ini bertekad maju kembali pada pemilihan presiden 2019 mendatang.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sudah jauh hari menyatakan kesiapan Prabowo untuk maju pada pilpres mendatang.

"Saat ini kami secara tegas akan mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tapi untuk 2019 kami siap untuk bersaing kembali," kata Muzani, saat safari Ramadan, di Bandarlampung, Senin (13/6).

Muzani mengatakan, Partai Gerindra dan Prabowo masih memiliki kekuatan untuk memenangkan pertarungan.

"Pencalonan ini dilakukan agar bangsa Indonesia menjadi lebih baik, lebih hebat, dan lebih sejahtera, maka Prabowo harus menjadi orang nomor satu di Indonesia ini," katanya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Muklas Siddiq menyatakan hal serupa. Untuk menjadi bangsa yang lebih baik, lebih hebat dan lebih sejahtera, Prabowo Subianto harus menjadi orang nomor satu di negeri ini.

"Untuk kepemimpinan bangsa ini yang lebih baik, lebih hebat dan lebih sejahtera, kita usung Prabowo 2019. Ya, Pak Prabowo akan kembali mencalonkan diri," kata Siddiq saat meresmikan Kantor DPD Partai Gerindra Bali, Rabu (6/4/2016).

Untuk memenangkan Prabowo pada pilpres mendatang, Siddiq mengatakan, ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan sejak dini, di antaranya adalah memenangkan pilkada serentak 2017.

Hingga saat ini, setidaknya baru Partai Gerindra yang memproklamasikan bakal calon presiden mereka. Pernyataan ini terbilang cepat dan berani, menimbang pesta demokrasi terbesar itu masih tiga tahun lagi. Mengutip guyonan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, "kereta masih jauh".

Seperti diketahui, jika dihitung sejak 2004 lalu, ketika Prabowo kalah dalam Konvensi di Partai Golkar, setidaknya mantan Pangkostrad itu sudah tiga kali gagal mewujudkan “kehendak berkuasa” menjadi presiden.

"Saya ikut tiga kali pemilu. Yang pertama naif, kedua agak naif, dan sekarang masih seminaif," kata Prabowo pada 1/3/2014) dilansir kompas.com.

Tahun 2004 Prabowo pernah maju dalam konvensi Partai Golkar, namun kalah dari Wiranto yang kemudian menjadi calon presiden dari Partai Golkar berpasangan dengan Sholahuddin Wahid.

Pada 2009, Prabowo yang semula berniat berpasangan dengan Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir, kandas di tengah jalan karena perolehan suara tidak cukup. Akhirnya Prabowo harus realistis dan hanya puas menjadi calon wakil presiden, berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri sebagai capres. Namun, pasangan ini keok dilibas pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-Kalla).

Seolah tidak pernah kapok, Prabowo maju kembali berpasangan dengan Ketua Umum PAN, Hatta Radjasa, pada pilpres 2014 lalu. Sudah menjadi suratan, Prabowo kembali gagal.

Siapa yang menjadi pasangan Prabowo pada pilpres 2019 mendatang? Apakah niat Prabowo bisa terwujud? Itu terletak pada garis tangan mantan Danjen Kopassus itu.  

---

Komentar