DPR Apresiasi Menkominfo Percepat Izin Layanan Telekomunikasi

Jakarta, Kominfo - Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengapresiasi langkah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dengan mempercepat izin layanan telekomunikasi. Salah satunya dengan mempercepat dibukanya akses 4G LTE (Long Term Evolution)

Apresiasi Tantowi Yahya terhadap kinerja Menkominfo Rudiantara tersebut dikemukakannya saat memimpin jalannya Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI pada Selasa (27/1) sore.

Menurut Tantowi, biasanya yang namanya perizinan itu dibuat sulit, sekarang jadi dipermudah. “Saya suka yang seperti ini. Bapak Rudiantara pasti sudah tahu nantinya bakal jadi menteri jauh-jauh hari sebelum dipilih oleh Jokowi. Saya senang dengan gerak cepat Rudiantara yang langsung fokus pada pokok permasalahan di Kominfo,” ujar Tantowi.

Tantowi mengemukakan bahwa, izin tidak perlu lagi dikeluarkan satu persatu untuk tiap frekuensi. “Kalau perlu langsung dikasih saja semua. Toh, nantinya kalau mau komersial kan tetap lewat ULO (uji laik operasi) terlebih dulu. Nanti gateway-nya ada di ULO. Kalau tiap minta izin musti datang, yang enak nanti cuma yang ngurus. Yang datang senang, yang didatangin juga senang,” papar Tantowi.

Sebelumnya, Rudiantara mengungkapkan bahwa di Kementerian Kominfo ada 16 jenis dengan banyak turunannya. “Sedang kita review, mana yang harus diperpendek harinya, mana yang harusnya digabungkan. Nanti kita sesuaikan agar lebih mudah,” ungkapnya.

Dengan tegas dikatakannya bahwa dirinya tidak ingin layanan telekomunikasi masyarakat jadi terhambat cuma karena izin yang berbelit-belit. “Kalau bisa dibuat mudah, kenapa harus dibikin susah?” katanya.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI tersebut, Rudiantara ‎menyampaikan rencananya untuk mempercepat implementasi siaran TV digital agar bisa cepat-cepat dimanfaatkan untuk akses pita lebar nirkabel berbasis seluler 4G LTE.

Sekarang kita sudah ada 8 multiplexer untuk siaran digital. Jika 700 MHz dibebaskan, jadi bisa cepat dikembalikan ke broadband, pungkas Rudiantara (Az)