Puisi Cinta Romantis Pendek Untuk Pacar Sejati

Puisi Cinta Romantis Pendek Untuk Pacar Sejati


Puisi Cinta Romanis


Derai menderai..
Deru menderu..
Air mata ku menderai..
Degub jantung ku menderu..

Kala kau ucap itu..
Dunia ku seolah berhenti..
Pelangi ku rasa tak lagi berwarna warni..

Mengapa kau tega.?
Mengapa kau ubah tawa menjadi gundah..
Tak kah kau bahagia bila kita bersama..
Menggenggam asa meraih cita..

Aku mohon jawab tanya ku..
Dan aku harap kau jawab dengan hati mu bukan ego mu..

Beri aku alasan yang pasti..
Agar aku mengerti mengapa kau memilih menjauh pergi..

Puisi Chairil Anwar DOA

Puisi Chairil Anwar DOA


Puisi Chairil Anwar Do'a


Kepada Pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tak bisa berpaling

Karya (Chairil Anwar)

Puisi Cinta Chairil Anwar Senja Di Pelabuhan Kecil

Puisi Cinta Chairil Anwar Senja Di Pelabuhan Kecil


Puisi Cinta Chairil Anwar Senja Di Pelabuhan Kecil


Buat Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
Menyisir semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai ke empat, sedu penghabisan bisa terdekap.

1946

Puisi Chairil Anwar Aku

Puisi Chairil Anwar Aku


Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Chairil Anwar 1934)

Puisi Cinta Sejati Romantis

Puisi Cinta Sejati Romantis



Puisi Cinta Sejati Romantis


Berawal dari tatapanmu
cintapun bersarang di hatiku
Sejak itu tumbuh merindu
Ingin ada di dekatmu

Hari-hariku pun berwarna
Menjingga di dalam hidupku
Nadimu telah menabuh nyaliku
Menantang keras kehidupanku

Jangan pernah kau berhenti
Di simpangan hati
Ingat cintaku

Baca rambu hatiku
Penuntun lakumu
Biar kubawa kau
di biduk hidupku

Kuingin langitkan kata
untuk damaikan hatimu
yang tak akan pernah kulukai.

Puisi Acep Syahril - Suksesi

Puisi Acep Syahril


Puisi Acep Syahril - Suksesi


Jangan ngomong kalau tadi kau pilih partai
lain demi menghindari calon wakil rakyat atau
pemimpin yang tak berpihak pada rakyat jangan takut
dimusuhi diancam apalagi dipukuli karena kau telah
menerima kaos sabun mandi beras gula dan kopi
jangan cemas sebab memilih adalah hak kamu untuk
menentukan yang terbaik dari yang terburuk

Yakinlah roda becak roda angkot dan roda glodok
mulungmu lebih berharga dari kursi yang mereka
perebutkan hari ini yakinlah kursi reot di rumahmu
atau kursi kering di kantormu lebih berharga dari
kursi yang mereka perebutkan hari ini jadi jangan
lagi kompromi dengan mereka yang pura-pura bijaksana
kalau akhirnya akan mencabik-cabik dan membunuh
aspirasi kita

Sekarang buka mata buka telinga membaca yang bijak
pilih yang berakhlaqul qarimah dan ingat kalau
kau memilih warna jangan lupa keberanian kalau
kau memilih angka jangan lupa kepribadian sebab
antara warna dan angka tersembunyi watak negarawan
dan bajingan juga pahamilah bahwa kehancuran
republik ini karena kemarin kita telah salah
memilih mereka yang diyakini mampu memimpin
diam-diam telah bersekutu dengan penghianat dan jin

Antara koruptor maling penipu dan pembunuh kerjasama
dengan para penegak hukum antara perampok pemerkosa
dan pecundang kongkalingkong dengan wakil-wakil rakyat
akhirnya kita jadi keledai tersaruk-saruk di bawah
kekuasaan yang tergadai sekali lagi pahamilah
bahwa kekayaan kesederhanaan kemiskinan dan
ketertindasan sementara menjadi nasib kita
sedangkan partai jabatan dan kekuasaan adalah milik
mereka jadi kita harus mengerti siapa jembatan yang
merakyat dan siapa jembatan yang melaknat dan kita
juga harus mampu membaca mana simbol rakyat dan
mana simbol laknat sebab perjalanan indonesia lalu
adalah guru penguasa yang tidak punya malu

Pringkasap, indramayu

Puisi Cinta Sedih Pendek

Puisi Cinta Sedih

Puisi Cinta Sedih Pendek


Aku ingin bilang “KAMU JAHAT!!!”
Aku ingin bilang  “AKU BENCI KAMU!!!”
Tapi sayangnya aku tidak punya hak untuk bicara seperti itu

Aku tidak punya bukti yang jelas untuk bilang seperti itu…
Hanya saja, aku memang benci kamu….

Kamu jahat….
Mungkin kamu tidak merasa mempermainkan aku…

Tapi kamu tetap jahat…
Dan yang membuat kamu lebih terlihat jahat adalah karena aku MENYUKAIMU

Aku ingin bilang “KAMU JAHAT DAN AKU BENCI KAMU!!!”
Tapi lidahku kelu untuk berkata