Friday, January 16, 2015

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 202.

Pada episode sebelumnya, Raja Jalal memerintahkan Hoshiyar untuk menyampaikan pesan kepada Ratu Ruqaiya bahwa dirinya akan menghabiskan waktu sepanjang malam pada malam ini.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Sharifudin mendatangi kamar Bakshi. Dengan penuh keceriaan, dia bertanya bagaimana kabar istrinya hari ini. "Kudengar kamu mendapatkan seorang pelayan baru?" tanyanya, sambil mendekati Bakshi yang sedang tidur-tiduran di tempat tidur. Sujamal yang sedang menyamar sebagai Dilawar Khan (kita sebut saja Dilawar KW) segera berusaha menutupi wajahnya.

Sharifudin mengarahkan pandangannya pada Dilawar KW dan memintanya merawat dengan baik. Dilawar KW meminta suami Bakshi tidak perlu khawatir. Mendadak kening Sharifudin mengernyit. Segera, dia mendekati Dilawar KW dan memandangi wajahnya secara seksama. "Allah! Kenapa Anda melihat hamba seperti ini?" tanya Dilawar KW pura-pura khawatir, "Apakah celak di mata hambar menyebar?"

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Setelah memandangi wajah Dilawar KW secara seksama, akhirnya Sharifudin tertawa-tawa. Hal ini membuat Dilawar KW menjadi sedikit lebih panik. Dia bertanya, "Ada apa? Kenapa Anda tertawa, Tuan?" Sharifudin mengatakan bahwa wajah Dilawar KW mengingatnya pada seseorang, yaitu Sujamal. Dia mengaku itulah yang menyebabkannya tak bisa menahan tawa. Dia menjelaskan bahwa seseorang yang mirip Dilawar KW adalah seorang pria prajurit Rajput.

"Bila dia melihatmu, pasti dia akan segera memenggal kepalamu, karena dia merasa sedang bercermin!" Setelah mengatakan itu, Sharifudin kembali ke ranjang bersama istrinya, berasyik masyuk. Dalam hati Dilawar KW berharap bahwa Sharifudin tak mengenali dirinya.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Gulbadan sedang menulis menggunakan pulpen bulu saat Ratu Ruqaiya datang ke tempatnya. Setelah beberapa saat, Gulbadan mengajak Ratu Ruqaiya bicara, "Ratu Ruqaiya, Anda tahu bila Anda adalah salah satu orang kepercayaan Raja Humayun? Anda masih sangat muda ketika Beliau memercayakan Kakakku (Hamida Bano) dalam tanggung jawab Anda. Waktu itu kami sempat ketar-ketir, apakah gadis kecil ini bisa jauh dari orang tuanya? Kami hanya takut Anda merasa kesepian. Tapi, lihatlah Anda kini... Anda adalah wanita yang kuat. Anda adalah salah satu wanita kuat dan bertekad."

Mendengar pujian dari Bibi Gulbadan, senyum di wajah Ratu Ruqaiya mengembang. Dia mengatakan bahwa tujuannya memanggil Ratu Ruqaiya karena ingin menulis namanya, sebagai bagian dari cerita, di buku biografi Raja Humayun. Bibi Gulbadan belum selesai bercerita. Dia mengungkapkan bahwa Raja Jalal sangat senang melihat Ratu Ruqaiya. Ketika melihatnya, Raja Jalal yakin bila Ratu Ruqaiya adalah salah satu belahan jiwanya yang hilang.

"Itulah sebabnya Beliau mengajak Anda ke kamarnya untuk memperlihatkan barang-barangnya. Kemudian, saat Anda keluar, Anda mengenakan mahkota yang merupakan salah satu barang kesayangannya. Setelah itu, Anda tahu apa yang dikatakannya?" tanya Bibi Gulbadan. Ratu Ruqaiya menggeleng, tapi tetap tersenyum. "Terpuji semua ratu! Ratu dinasti Mughal!"

Di tengah pembicaraan yang menyenangkan itu, obrolan mereka harus terganggu, karena Hoshiyar datang. Ratu Ruqaiya bertanya, "Kenapa kau datang kemari?" Hoshiyar mengatakan bahwa Raja Jalal akan datang ke kamar Ratu Ruqaiya malam ini. Dia segera enyah dari hadapan Ratu Ruqaiya begitu menyampaikan pesannya.

"Kita sedang membicarakan Baginda, dan tak lama kemudian Hoshiyar datang menyampaikan pesannya," tukas Bibi Gulbadan, "Ratu Ruqaiya, Anda-lah teman terlama dan terspesial Baginda. Saya tak sanggup memberikan ekspresi yang tepat tentang betapa senangnya saya melihat Anda berdua." Ratu Ruqaiya mengucapkan terima kasih atas pujian yang dilontarkan Bibi Gulbadan. Kemudian, dia pergi dari sana.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Diantar Dilawar KW, Bakshi datang menemui Ibu Suri Hamida. Melihat kedatangan putrinya, Ibu Suri menanyakan kondisi kesehatan Bakshi?

"Lebih baik," jawab Bakshi, "Dilawar Khan merawat saya dengan baik." Bakshi pun pamit undur diri.

Bakshi dan Dilawar KW kemudian datang ke tempat pertemuan. Ketika Ratu Jodha datang, Bakshi segera menyambutnya saling bertukar kabar. Mata Dilawar KW sontak menatap Ratu Jodha.

Segera Raja Jalal datang ke tempat pertemuan. Dia menanyakan kondisi Malwa. Maan Singh menyahut bahwa pihak Agra telah menyebar mata-mata guna menginformasikan bila pasukan mereka berhasil mengalahkan pasukan Baaj Bahadur. Raja Jalal manggut-manggut menerima berita yang dianggapnya baik itu.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Kemudian, Raja Jalal memerintahkankan Tuan Atgah Khan untuk mengawasi gerak-gerik Pangeran Pratap. Karena sejauh informasi yang diterimanya, dialah orang yang telah membantu Baaj Bahadur. Tuan Atgah Khan mengiyakan. "Oiya, adakah di antara kalian yang mengetahui kabar soal Sujamal?" tanya Raja Jalal kemudian.

"Yang Mulia, Sujamal terakhir kali terlihat di Badawar," jawab Tuan Atgah, "Saat ini, pasukan kita sedang mencarinya. Dia akan segera tertangkap."

"Aku berharap begitu, Tuan Atgah, aku mau dia segera ditangkap! Hidup atau mati!" Sontak perintah Raja Jalal ini membuat Ratu Jodha terkejut, begitu pula dengan Dilawar KW.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

PM Maham masuk ke kamar Javeda begitu melihat dari kamar itu keluar asap. Di dalam, dia menemukan ada api besar. Segera dia bertanya kenapa ada asap dan mengapa ada pria selain Adham Khan di dalam kamar menantunya? Dia langsung memerintahkan para pria untuk keluar dan menyuruh para pelayan untuk memadamkan apinya.

"Ada apa dengan suaramu?" tanya PM Maham. Dengan suara serak Javeda mengatakan bahwa dirinya tengah mengasapi hokah untuk membuat dirinya damai dan tenang. Kemudian, sebuah kain mendadak terbakar setelah terjilat api entah bagaimana.

"Kamu tahu apa yang ada di dalam kepalaku? Boleh kuutarakan Javeda sayang?" tanya PM Maham dengan mata melotot, "Bila kamu terus melakukan hal bodoh, kubiarkan kamu dihukum mati, dan orang yang akan menghukummu adalah aku sendiri. Dasar bodoh! Kenapa harus menghirup hokah pagi-pagi!" (Salah sendiri kenapa mempunyai menantu bodoh seperti Javeda.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Di kamar Bakshi, Dilawar KW membantu majikannya duduk di ranjang. Tidak lama kemudian, Raja Jalal masuk. Mereka saling bertukar salam. Melihat adiknya duduk di ranjang, Raja Jalal bertanya mengapa Bakshi duduk dan tidak berbaring. Bakshi menyahut bahwa dia berniat beristirahat dulu. Dia pun menanyakan Dilawar KW, kenapa tidak membiarkan Bakshi beristirahat? Dilawar KW menyahut bahwa Bakshi bosan tiduran terus sepanjang waktu dan ingin duduk barang sebentar.

Dilawar KW alias Sujamal teringat kenangan yang telah lalu. Dalam kilas balik kita melihat kalau dulu sempat meminta Ratu Jodha untuk meminum jus yang pahit. Saat itu, Ratu Jodha menolaknya, karena pahit. Sujamal pun memintanya untuk minum, tapi supaya mau, maka dia akan mencontohkannya. Begitu, mau minum, Ratu Jodha meminta Sujamal tidak meminumnya dan akan minum jus pahit itu sendiri.

Dilawar KW senyum-senyum sendirian, dan tersadar dari lamunannya begitu Bakshi mengatakan kepada Raja Jalal bahwa Dilawar KW telah merawatnya dengan baik. Raja Jalal manggut-manggut dan bertanya, “Apa dia pelayan baru?”

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Bakshi membenarkan dan menjelaskan bila Dilawar KW adalah pelayan baru yang dikirimkan Ratu Ruqaiya untuknya. Raja Jalal pun meminta Dilawar KW untuk merawat adiknya dengan baik.

Di saat bersamaan, Ratu Jodha datang dan terkejut melihat Raja Jalal ada di sana juga. "Oh, saya tidak tahu Anda di sini. Kalau begitu, saya balik lagi saja nanti," ucap Ratu Jodha. Namun, Raja Jalal mempersilakan Ratu Jodha menemui Bakshi, toh dirinya akan segera pergi.

Ratu Jodha mendekati Bakshi, setelah Raja Jalal pergi, dia memberitahu jika kedatangannya hanyalah untuk memberikan salep untuk Bakshi. Dia mengatakan bila salep itu dioleskan selama kehamilan, persendian Bakshi akan terkurangi sakitnya sehingga tidur menjadi lebih nyenyak. Bakshi mengucapkan terima kasih atas salepnya dan meminta Dilawar KW mengambilnya.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Saat mengambilnya, Dilawar KW sempat memandangi Ratu Jodha. Tapi, Ratu Jodha hanya tersenyum tidak mengenali diri asli Dilawar KW. Saat itu, Dilawar KW bergumam bila Ratu Jodha tidak mengenalinya maka takkan ada orang yang akan mengenalinya.

Ratu Ruqaiya memantau pekerjaan para pelayan dalam merapikan kamarnya. Dia meminta para pelayan cepat dan tepat mendekorasi kamarnya dan membauinya dengan aroma-aroma bebungaan. Setelah itu dia bergumam, "Setelah sekian lama, akhirnya Baginda mendatangi kamarku. Karena itu, kulakukan segala cara supaya membuat tempat ini menjadi lebih indah." Dia merasa penuh kemenangan.

PM Maham datang, dan Ratu Ruqaiya sedikit terkejut tak menyangka akan kedatangannya. Mereka pun mengobrol. PM Maham mengatakan, "Anda sedang membuat persiapan untuk menyambut kedatangan Baginda? Yah, di sini berita cepat menyebar, lebih cepat daripada air yang tumpah dari piala."

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Seperti biasa, Ratu Ruqaiya sok menampik bahwa dia sama sekali tidak membuat persiapan apapun untuk menyambut kedatangan Raja Jalal, karena dalam kondisi apapun Raja Jalal akan bahagia bersamanya. PM Maham tidak melawan kata-kata Ratu Ruqaiya, tapi menjatuhkannya bahwa sebagai teman masa kecil sepertinya Ratu Ruqaiya tidak bisa memahami Raja Jalal seutuhnya. Hal ini membuat Ratu Ruqaiya bertanya-tanya apa yang telah terjadi di dalam perpolitikan? PM Maham menggeleng, merasa yakin bukan itu yang menjadi masalahnya. Dia mengatakan bahwa sebaiknya Ratu Ruqaiya langsung mencari tahu apa yang sebabkan kegalauan Raja Jalal dan jangan menunggu. Karena ada kemungkinan Ratu Jodha juga sudah bergerak mencari tahu lebih dulu.

Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203
Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

Sendirian di kamarnya, Bakshi tampak gelisah. Dia merasa Sharifudin takkan menemuinya malam ini. Kegelisahan hatinya itu membuatnya menjadi sembrono, sehingga tanpa sengaja pemotong kacang mengenai jarinya. Dia pun meringis kesakitan. Dilawar KW datang menemuinya dan bertanya apa yang telah terjadi? Khawatir infeksi, Dilawar KW langsung mengambil salep untuk mengobati luka di jari tangan Bakshi. Sambil mengobati, Dilawar KW mengatakan bahwa Bakshi tidak seharusnya memakan kacang areca dan paan sekarang ini. Karena itu berbahaya bagi tubuh dan baik bagi perkembangan janin.

"Apa yang bisa kulakukan? Itu membantuku menenangkan pikiran," sahut Bakshi.

"Loh, apa yang membuat Anda resah? Anda adalah Raja Jalal penguasa India dan Anda memiliki suami penyayang, Tuan Sharifudin, yang sangat mencintai Anda," ucap Dilawar KW, "Hamba dipekerjakan untuk merawat Anda dan jabang bayi yang Anda kandung, jadi takkan Hamba biarkan Anda memakannya." Setelah mengatakan itu Dilawar KW meletakkan kacang itu di meja yang mepet dinding, dan tanpa sengaja tangannya menyibak kain penutup lukisan Ratu Jodha. Melihat itu, Dilawar KW bertanya-tanya kenapa ada lukisan Ratu Jodha di kamar Bakshi?

Bakshi juga melihatnya dan mengernyitkan dahi. Dia sudah mengembalikan lukisan itu, tapi mengapa bisa kembali ke kamarnya. Dia yakin bila Sharifudin meminta seseorang untuk membuat lukisan itu lagi. "Padahal, suamiku sudah meminta Tabassum membuat lukisanku. Dia pelukis hebat yang bisa melukis persis dari gambaran yang kita berikan. Tapi, mengapa ketika suamiku menggambarkan diriku yang dilukis malah Ratu Jodha, apa jangan-jangan Tabassum memikirkan Ratu Jodha ketika melukisnya?"

Dilawar KW melontarkan pertanyaan konyol, "Atau suami Anda yang memikirkan Ratu Jodha saat memberikan gambarannya kepada Tabassum?"

Mendengar suaminya dijelek-jelekkan, walaupun tidak perlu begitu sudah jelek, Bakshi menyuruh Dilawar KW diam dan menyuruhnya pergi. Dia meminta untuk membawa lukisan itu lagi pada Ratu Jodha. Dilawar KW curiga kenapa Sharifudin memberikan gambaran Ratu Jodha kepada Tabassum dan kenapa Bakshi kesal ketika menyebutkan tentang Ratu Jodha - padahal Ratu Jodha sudah baik padanya?

Sementara itu, Ratu Jodha sedang sendiri. Pikirannya melayang-layang di mana dia dan Raja Jalal bicara. "Coba bayangkan saja kamu mau aku meluangkan waktu bersamaku. Untuk itu, kamu membuat persiapan-persiapan. Mari kita anggap ada seseorang yang menyela kita ketika akhir waktu. Perasaan apa yang kamu rasakan dalam situasi seperti itu?" tanya Raja Jalal. Ratu Jodha menjawab bahwa dia akan marah. Kembali ke tempat Ratu Jodha sendiri. Dia merasa dirinya semakin menjauh dari Raja Jalal dan merasa Raja Jalal tidak menyadari dirinya melakukan semua ini untuknya.

Selanjutnya baca: sinopsis 'Jodha Akbar' episode 204.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Jodha Akbar' Episode 203

0 komentar:

Post a Comment