Prabowo sentil pemerintah karena terapkan ekonomi neoliberal
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto prihatin dengan sistem ekonomi di Indonesia. Menurutnya, sistem yang dipakai saat ini adalah sistem ekonomi neoliberal.
"Mereka yang saat ini dipercaya oleh rakyat untuk merencanakan dan menjalankan kebijakan ekonomi bangsa telah memercayai dan menjalankan paham ekonomi yang keliru," kata Prabowo saat kuliah umum dalam wisuda STKIP Persatuan Islam, di Bandung, seperti dilansir dari Antara, Minggu (13/10).
Prabowo mengatakan, sistem ekonomi neoliberal menjadi salah satu penyebab bangsa Indonesia hanya kebagian menjadi kuli dan pelayan di negara sendiri. Akibat sistem ekonomi yang salah itu, kekayaan Indonesia dibawa lari ke luar negeri.
Menurut dia, fenomena larinya kekayaan bangsa itu merupakan sesuatu yang diterima dan dimaklumi oleh para ekonom penganut paham neoliberal. Oleh karena itu, ia berharap, putra dan putri Indonesia mampu menyelesaikan pendidikan tinggi.
Dia menginginkan para wisudawan tidak takut untuk mempelajari data, angka, dan fakta-fakta terutama yang berkaitan dengan ekonomi. "Para sarjana harus memiliki kemampuan untuk membaca dan berbicara dalam bahasa asing agar dapat belajar dari pengalaman dan tidak mengulang kesalahan bangsa lain," ucapnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, bahwa kapitalisme dan neoliberal akan membuat rakyat semakin jauh dari kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, dalam perekonomian suatu negara harus memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu ketimbang kebutuhan lainnya.
Baca SelengkapnyaProyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaSBY berharap, Prabowo kelak memimpin bangsa Indonesia mampu membenahi sistem pemilu.
Baca SelengkapnyaPrabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca Selengkapnya"Apa kita lebih bodoh dari orang Thailand, apa kita lebih bodoh atau kita lebih malas," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaKenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Selengkapnya